Kegaduhan publik Setelah film dirilis, Kementerian Luar Negeri Palestina menyerukan pembentukan "komisi pencari fakta” untuk menyelidiki "tindak kriminal dan pembantaian” yang dituduhkan terhadap militer Israel.
Harian kiri Israel, Haaretz, dalam editorialnya menuntut pemerintah membentuk "satuan tugas investigatif” terhadap peran militer.
Schwarz mengaku dirinya mengalami "kekacauan psikologis” ketika menginvestgasi peristiwa laknat tersebut.
"Saya adalah pria yang meyakini sudah tamat memahami realita historis kami, tapi saya sebenarnya dibesarkan dengan mitos,” terkait kejernihan moral negara Israel, kata dia.
Selama perang 1948, penduduk Palestina mengungsi dari kampung halamannya di kawasan pesisir dan sejumlah kantung pemukiman lain di dekat Dataran Tinggi Golan.
Mereka melarikan diri ketika kota atau desanya direbut pasukan Yahudi. "Membohongi diri sendiri bahwa wilayah ini sebelumnya tidak berpenghuni adalah tidak membantu,” ujar Schwarz.
"Asumsi itu adalah mitos yang ikut membangun negara ini dan saya kira kita harus realistis dan bersikap dewasa sebagai sebuah bangsa.” Adam Raz, sejahrawan Israel yang ikut membantu pembuatan film Tantura, mengatakan penolakan untuk membahas apa yang terjadi di Tantura bukan merupakan kepentingan nasional.
Menurutnya bangsa Yahudi dan Palestina akan hidup bersama "sekarang dan dalam 100 tahun,” tuturnya. "Jika kita ingin menuju rekonsiliasi, kita harus berurusan dengan masa lalu.” rzn/pkp (afp,dpa)

Baca Juga: Sebutkan Negara Incarannya, Israel Ingin Bangun Hubungan Diplomatik dengan Indonesia