6 Fakta Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR RI, Ternyata Foto Lama dan Hoaks!

Riki Chandra Suara.Com
Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:25 WIB
6 Fakta Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR RI, Ternyata Foto Lama dan Hoaks!
Pasha Ungu . [Suara.com/Adiyoga Priyambodo]

Suara.com - Video viral yang mengklaim penyanyi sekaligus anggota DPR RI Sigit Purnomo Said atau Pasha Ungu mengundurkan diri dari jabatannya dipastikan hoaks.

Video yang beredar di berbagai media sosial itu memuat narasi dramatis dan potongan ucapan lama, namun tidak ada bukti resmi atau pernyataan dari Pasha maupun Partai Amanat Nasional (PAN) terkait kabar tersebut.

Berikut 6 fakta di balik hoaks video Pasha Ungu mundur dari DPR

1. Video Pengunduran Diri Pasha Ungu Dipastikan Hoaks

Video viral yang beredar di TikTok, X (Twitter), dan grup WhatsApp ternyata tidak benar. Tidak ada bukti atau dokumen resmi yang menunjukkan Pasha Ungu mengundurkan diri dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.

2. Menggunakan Foto Lama dan Potongan Ucapan Tidak Lengkap

Konten tersebut memanfaatkan foto lama Pasha saat berada di ruang sidang DPR. Ucapan lama Pasha dipotong dan disunting sedemikian rupa sehingga seolah ia berbicara soal pengunduran diri.

3. Narasi Dramatis untuk Memancing Emosi Publik

Video tersebut diberi narasi emosional yang menggiring opini publik, salah satunya klaim bahwa Pasha tidak ingin “makan uang haram”, padahal tidak ada pernyataan resmi seperti itu.

3. Belum Ada Klarifikasi dari Pasha dan PAN

Hingga berita ini beredar, Pasha maupun Partai Amanat Nasional (PAN) belum mengeluarkan pernyataan resmi. Tidak ada juga klarifikasi dari pimpinan DPR RI terkait isu viral ini.

4. Tingginya Sentimen Negatif terhadap DPR Jadi Pemicu

Para pakar menilai berita palsu ini cepat dipercaya karena rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap DPR. Pasha digambarkan seolah sebagai “pembela rakyat” sehingga mudah memicu simpati.

5. Modus Hoaks Politik Kembali Terulang

Kasus ini menjadi contoh modus lama penyebaran hoax di dunia politik: memanipulasi foto, video, dan ucapan tokoh publik untuk menciptakan sensasi serta memperkeruh opini masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?