Australia Masukkan Hamas-Kelompok Sayap Kanan AS Sebagai Organisasi Teroris

Minggu, 20 Februari 2022 | 12:34 WIB
Australia Masukkan Hamas-Kelompok Sayap Kanan AS Sebagai Organisasi Teroris
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid juga berterima kasih kepada Duta Besar Australia untuk Israel Paul Griffiths atas apa yang dia gambarkan sebagai "langkah signifikan” dalam upaya internasional Israel untuk memerangi organisasi teroris.

Presiden Federasi Zionis Australia Jeremy Leibler mengatakan, masuknya Hamas ke dalam daftar organisasi teroris memperjelas "penolakan mutlak Australia terhadap kebencian dan terorisme.”

"Sama sekali tidak ada keraguan bahwa Hamas secara keseluruhan memenuhi definisi organisasi teroris," kata Leibler dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan bahwa keputusan tersebut sejalan dengan Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada.

Penolakan dari koalisi pendukung Palestina Jaringan Advokasi Palestina Australia, sebuah koalisi nasional Australia yang mendukung hak-hak Palestina, tidak setuju dengan sayap politik Hamas yang ditetapkan sebagai organisasi teroris.

"Pemerintah telah gagal dalam tugasnya mencari solusi damai dan telah menunjukkan bahwa mereka menerapkan satu set aturan untuk Palestina dan satu lagi untuk Israel,” kata Presiden Jaringan Bishop George Browning.

Keputusan itu tidak selaras dengan tujuan perdamaian dan hanya akan menciptakan lebih banyak penderitaan bagi 2 juta orang (Palestina) yang saat ini hidup di bawah blokade Israel selama 15 tahun, kata jaringan itu dalam sebuah pernyataan.

Aktivitas online meningkat saat pandemi Mike Burgess, Direktur Jenderal Organisasi Intelijen Keamanan Australia, agen mata-mata domestik utama negara itu, menjadikan radikalisasi online meningkat dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini terjadi, dikatakannya, karena orang-orang yang terisolasi menghabiskan lebih banyak waktu online. Proporsi penyelidikan kontra-terorisme baru yang melibatkan anak di bawah umur telah meningkat dari ksebelumnya yang kurang dari 3% menjadi 15% hanya dalam beberapa tahun, kata Burgess dalam laporan penilaian ancaman tahunannya. Pada akhir 2021, anak di bawah umur mewakili lebih dari setengah investigasi kontra-terorisme prioritas badan mata-mata, katanya. ha/yf (AP)

Baca Juga: Israel Dituding Gunakan Lumba-lumba Bersenjata untuk Buru Pasukan Katak Hamas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI