Di sisi lain, kisah inspiratif datang dari seoran nenek 67 tahun yang berhasil menjadi juara keempat. Dia adalah Tiniwati, wanita paruh baya asal Medan yang mempelajari saham secara otodidak.
Selama berkompetisi, ia sanggup meraup profit 69 persen dengan modal hanya Rp2 juta. "Beberapa tahun lalu sempat main saham, tapi lantas tidak aktif. Belajar otodidak, tanya sini tanya sana, dan baca koran agar bisa melihat tren pasar," ujarnya.
Adapun untuk strategi selama kompetisi, ia cenderung berusaha menjaga modal awal. "Kalau turun hingga 5 persen, langsung cut loss. Jangan ragu-ragu buat cut loss. Agar tidak terulang, cari dan tentukan sektor yang tepat," imbuhnya.
Menariknya, Tiniwati sama sekali bukan berasal dari kalangan profesional.
"Saya enggak pakai tactical saham, saya cuma perbanyak literasi saja. Baca-baca berita, tanya orang yang lebih ahli. Karena sudah ada gambaran dari literasi dan orang-orang yang saya percaya, sisanya tinggal pakai feeling.” tegas Tiniwati.
Dan yang terakhir adalah William Zhang, pemenang ke-5 Tradefest by Ternak Uang. Pria asal Jakarta ini sukses meraih profit sebanyak 65 persen selama berkompetisi.
Bagi pria 40 tahun ini, rahasia terbesarnya selama bermain saham adalah dengan teknik swing trading.
Sekadar informasi, swing trading merupakan salah satu strategi jual beli saham dalam dunia pasar saham dimana aset yang ingin diperjualbelikan akan ditahan (hold) selama beberapa hari atau beberapa minggu lalu akan dijual pada saat harga saham tersebut mencapai nilai yang tertinggi.
"Ini karena kompetisi, ada jangka waktunya, kuncinya ada di swing trading. Saya main di dua portfolio saham," katanya.
Baca Juga: Social Trading: Panduan untuk Pemula
Selama berkompetisi, ia juga sempat merugi dan bahkan beberapa kali melakukan cut loss. Beruntung, angin segar mulai menghampirinya berkat pemilihan saham yang tepat.