Suara.com - Uni Eropa menuai kritik karena tak segera memutuskan Rusia dari sistem pembayaran global. Namun, bersama dengan AS dan Inggris, blok itu memutuskan mengambil langkah drastis sehubungan dengan perang Rusia di Ukraina.
Pada hari Sabtu (26/02), Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa memutuskan untuk menutup bank Rusia "terpilih" dari sistem pembayaran SWIFT internasional, setelah sempat ada penolakan dari Jerman.
Langkah tersebut dikhawatirkan merugikan perekonomiannya sendiri karena pembayaran untuk gas dan minyak Rusia diproses melalui SWIFT.
Tekanan internasional akhirnya membuat pemerintah Jerman menyerah.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada pekan lalu dengan tegas menyerukan Uni Eropa untuk menutup akses Rusia dari SWIFT.
"Setiap orang yang sekarang meragukan apakah Rusia harus dilarang dari SWIFT harus memahami bahwa darah pria, wanita, dan anak-anak Ukraina yang tidak bersalah juga akan ada di tangan mereka," tulis Kuleba di Twitter.
Banyak orang, termasuk beberapa pemimpin dari dalam Uni Eropa, membagikan postingan Kuleba bahwa Rusia harus terputus dari sistem pembayaran internasional sebagai respons perang Presiden Vladimir Putin melawan Ukraina.
Apa itu SWIFT?
SWIFT atau Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication adalah jaringan pesan global aman yang digunakan bank untuk melakukan pembayaran lintas batas.
Baca Juga: Gara-gara Diserbu Rusia, Ukraina Kehabisan Stok Oksigen Medis!
Jaringan tersebut memfasilitasi lembaga keuangan untuk mentransfer uang satu sama lain, membantu memastikan bahwa perdagangan global berjalan dengan lancar.