30 Tahun Negara Bosnia-Herzegovina: Kekalutan Tanpa Akhir

Rabu, 02 Maret 2022 | 12:34 WIB
30 Tahun Negara Bosnia-Herzegovina: Kekalutan Tanpa Akhir
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah negara sosialis Yugoslavia runtuh, negara Bosnia-Herzegovina didirikan 30 tahun lalu. Namun hingga saat ini, negara itu tetap terpecah antara kubu yang pro Barat dan kubu pro Rusia.

Isu aktual perang Ukraina dengan jelas menunjukkan, betapa masih dalamnya perpecahan di Bosnia-Herzegovina.

Sementara penduduk Bosnia-Kroasia mengecam keras agresi Rusia, banyak warga Serbia-Bosnia yang mendukung langkah Vladimir Putin.

Tepat 30 tahun lalu, pada 1 Maret 1992, warga Bosnia-Herzegovina dalam sebuah referendum dengan mayoritas besar memilih opsi kemerdekaan.

Tapi mayoritas warga Serbia-Bosnia, yang jumlahnya sekitar sepertiga dari populasi, ketika itu memboikot referendum, dan kemudian mendeklarasikan negara sendiri yang mereka namakan Republik Skrpska.

Inilah yang memicu pecahnya perang saudara yang menewaskan lebih dari 100.000 orang dan menyebabkan 2,3 juta orang menjadi pengungsi yang tersebar di Eropa.

Perang baru bisa diakhiri setelah NATO dan Uni Eropa turun tangan, meminta pihak-pihak yang berkonflik untuk berunding dan menyepakati sebuah perjanjian perdamaian.

Ketika itu perang memang bisa diakhiri dan sebuah konstitusi untuk Bosnia-Herzegovina disepakati.

Namun perdamaian tetap belum terwujud, sampai sekarang.

Baca Juga: Presiden Ukraina Nyaris Terbunuh Dalam Operasi Khusus

Elite politik tumpuk kekayaan dengan korupsi dan nepotisme

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI