Ratusan Anak di Ukraina Diungsikan dari Lokasi Invasi Rusia

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 02 Maret 2022 | 16:34 WIB
Ratusan Anak di Ukraina Diungsikan dari Lokasi Invasi Rusia
Foto udara antrean mobil berbaris di jalan menuju perbatasan Shehyni di luar Mostyska, Ukraina, Minggu (27/2/2022). Penduduk Ukraina melarikan diri ke Polandia setelah Rusia melancarkan operasi militer terhadap Ukraina. ANTARA FOTO/REUTERS/Natalie Thomas/rwa.

Suara.com - Ratusan anak yang tinggal di sebelah utara dan timur Ukraina telah diungsikan ke daerah barat negara tersebut dengan bus dan kereta.

Setidaknya 329 anak yang berhasil diungsikan itu baru akan mulai masuk sekolah tahun ini, sementara ada juga yang berkebutuhan khusus.

Mereka tidak tahu akan dibawa ke mana dan mengapa. Bahkan bagi sebagian anak, ini adalah kali pertama mereka bepergian jarak jauh.

Nyawa mereka terancam bila menetap di tempat tinggal sebelumnya.

Ini adalah usaha Pemerintah Ukraina bagi warganya yang berada di daerah kekuasaan Rusia di bagian timur dan sekitar ibu kota Kyiv, yang dikepung banyak tentara Rusia.

Rencana mereka adalah untuk mengamankan anak-anak ke Lviv, sebuah kota di sebelah barat Ukraina yang dekat dengan perbatasan Polandia, lokasi mengungsi warga Ukraina yang menghindari perang.

Untuk sementara waktu, mereka ditempatkan dalam gedung sekolah sampai pemerintah tahu di mana mereka harus tinggal.

"Anak-anak ini tahu perang sedang terjadi," ujar Olha Kotovska, tenaga administrasi sebuah sekolah di Ukraina yang mendampingi anak-anak tersebut di Lviv.

"Kebanyakan dari mereka tidak punya orangtua. Mereka tidak merasakan kasih sayang dalam keluarga. Jadi perlu sekali pertolongan."

Baca Juga: Warga Asing yang Terlibat Aksi Penolakan Perang Rusia-Ukraina Bisa Dideportasi Bila Melanggar Ketentuan

Rombongan anak-anak ini tiba pada Sabtu tengah malam. Mereka disambut staf di sekolah yang menyediakan tempat tidur dan makanan.

"Saya khawatir nasib orangtua saya," ujar seorang remaja pria yang meninggalkan rumahnya di Mikolaevka, sebuah kota dekat Donetsk.

Malam itu, Olha sama sekali tidak memejamkan mata.

Dengan mata lelah, ia dan staf lain menelusuri informasi 329 anak-anak ini dan memastikan tidak ada yang terhilang. Mereka juga berusaha memperhatikan anak dengan masalah perilaku.

Sementara staf sekolah melakukan tugasnya, mereka juga harus berusaha menghibur ratusan anak yang duduk di aula sekolah.

Menyusuri jalan di antara kursi aula, Olha memecah keributan anak-anak yang sedang ramai bercakap, dan bertanya: "Apakah kalian bisa tidur nyenyak? Sudah makan belum?"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI