Rusia Tingkatkan Serangan di Daerah Permukiman

Selasa, 08 Maret 2022 | 17:36 WIB
Rusia Tingkatkan Serangan di Daerah Permukiman
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Zelenskyy juga meminta Amerika Serikat dan negara-negara NATO untuk mengirim lebih banyak pesawat tempur ke Ukraina, meskipun gagasan itu diperumit oleh pertanyaan tentang negara mana yang akan menyediakan pesawat dan bagaimana negara-negara itu akan mengganti pesawat.

Dia kemudian mendesak Barat untuk memperketat sanksinya terhadap Rusia, dengan mengatakan bahwa "keberanian agresor adalah sinyal yang jelas” bahwa sanksi yang ada tidak cukup.

Perang yang kini memasuki hari ke-11, telah menyebabkan 1,5 juta orang mengungsi dari Ukraina.

Kepala Badan Pengungsi PBB Filippo Grandi menyebut eksodus itu sebagai "krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.”

Para menteri Jerman ingatkan agar tidak boikot minyak Rusia Minggu (07/03) pagi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan AS dan Eropa "sangat aktif mendiskusikan" menargetkan bahan bakar fosil Rusia saat perang meningkat.

Namun Jerman, yang saat ini menjabat sebagai presiden G7, Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock mengatakan langkah seperti itu tidak akan ada gunanya karena tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

"Tidak ada gunanya jika dalam tiga minggu kami mengetahui bahwa listrik kami hanya tersisa untuk beberapa hari di Jerman, oleh karena itu kami mempertimbangkan lagi sanksi ini,” katanya kepada penyiar publik Jerman.

Dalam wawancara terpisah, dia menambahkan bahwa Jerman siap "untuk membayar harga yang sangat, sangat tinggi" tetapi "jika besok di Jerman atau Eropa lampu padam, itu tidak akan menghentikan tank (perang)."

Jerman bergantung pada bahan bakar fosil Rusia, mengimpor sekitar 55% gas, 42% minyak, dan batu baranya dari Rusia.

Baca Juga: NATO Mulai 'Takut' Hadapi Konflik Ukraina, 40 Persen Kebutuhan Energi Eropa Berasal dari Rusia

Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner juga skeptis terhadap larangan minyak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI