Sistem Kerja Empat Hari Seminggu di Wilayah Canberra Diusulkan ke Parlemen

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 15 Maret 2022 | 15:07 WIB
Sistem Kerja Empat Hari Seminggu di Wilayah Canberra Diusulkan ke Parlemen
Ilustrasi Pegawai Perusahaan. (pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"

Pertimbangan yang disampaikan oleh Pemerintah ACT mengacu pada pengalaman dari para pegawai negeri di ACT (ACTPS), yang menunjukkan perubahan itu mengurangi stres.

"Kerja empat hari seminggu memberikan waktu luang kepada pegawai, mengurangi stres akibat pekerjaan yang berdampak pada meningkatnya kasus kecemasan dan depresi di masyarakat, kurang tidur, pola makan dan kebiasaan olahraga yang buruk serta kesehatan anak, kesejahteraan, dan perilaku," kata usulan dari Pemerintah ACT.

"Dalam Survei Pegawai ACTPS 2021, 30 persen responden mengaku mengalami stres tinggi dan sangat tinggi terkait pekerjaan. Separuhnya menyebut hal ini disebabkan oleh tekanan waktu (50 persen) dan berban pekerjaan (46 persen)," katanya.

Meskipun mengakui sistem empat hari kerja seminggu membutuhkan biaya dan sulit untuk diterapkan, pemerintah berspekulasi hal itu bisa menjadi daya tarik bagi karyawan.

“Sistem ini akan menarik talenta berkualitas tinggi seperti perawat, pekerja ICT, dan guru," kata usulan Pemerintah ACT.

“Pandemi COVID-19 menguak pentingnya bekerja dengan aman dan se-fleksibel mungkin agar produktivitas tetap berlanjut dalam melayani masyarakat selama masa kritis,” tambahnya.

Mengurangi biaya penitipan anak

Usulan lainnya dari mahasiswa University of Sydney, Justina Remedi, menyebutkan orangtua yang masing-masing bekerja empat hari seminggu, bisa mengurangi biaya penitipan anak mereka.

Ia mengatakan bila karyawan pria bisa mengurangi hari kerjanya, maka istrinya yang sebelumnya hanya bekerja satu dua hari seminggu bisa menambahnya menjadi empat hari sehingga pasangan seperti bisa mendapatkan lebih banyak penghasilan.

Baca Juga: Siapkah Australia Terapkan Sistem Kerja Empat Hari Seminggu?

"Meningkatkan penghasilan perempuan adalah alternatif yang masuk akal untuk meningkatkan pendanaan pemerintah bagi subsisi penitipan anak," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI