AS dan Negara Barat Pertimbangkan Cabut Keanggotaan Rusia dari G20

Kamis, 24 Maret 2022 | 10:29 WIB
AS dan Negara Barat Pertimbangkan Cabut Keanggotaan Rusia dari G20
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menanggapi hal ini, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, mengatakan Presiden Vladimir Putin tetap berencana hadir dalam KTT G20 yang akan berlangsung di Bali akhir 2022 ini.

Eropa desak Rusia dikecualikan dari G20 Sebuah sumber Uni Eropa secara terpisah mengkonfirmasi pembahasan tentang status Rusia pada pertemuan G20 mendatang, yang kursi kepemimpinannya saat ini dipegang Indonesia.

"Sudah sangat jelas bagi Indonesia, kehadiran Rusia pada pertemuan tingkat menteri yang akan datang akan sangat bermasalah bagi negara-negara Eropa,” kata sumber tersebut, seraya menambahkan tidak ada proses yang jelas untuk mengecualikan suatu negara.

Polandia pada hari Selasa (22/03) menyatakan, telah menyarankan kepada pejabat perdagangan AS bahwa mereka bisa menggantikan Rusia dalam kelompok G20 dan saran itu telah menerima "tanggapan positif."

"Selama pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, kami membuat pengajuan untuk mengecualikan Rusia dari G20, yang diterima dengan respons positif dan persetujuan, dan hal ini akan diserahkan kepada Presiden Biden," ujar Menteri Pengembangan Ekonomi dan Teknologi Polandai Piotr Nowak.

Anggota WTO keberatan dengan keanggotaan Rusia

Pejabat Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Jenewa mengatakan, banyak delegasi di sana menolak untuk bertemu delegasi Rusia.

"Banyak pemerintah telah mengajukan keberatan atas apa yang terjadi di Ukraina, dan keberatan ini telah terwujud dalam kurangnya keterlibatan dengan anggota yang bersangkutan," kata juru bicara WTO Keith Rockwell.

Dilaporkan mereka yang tidak terlibat dengan Rusia di WTO adalah Uni Eropa (UE), AS, Kanada, dan Inggris.

Baca Juga: Dubes Rusia Kabarkan Putin Ingin Hadir di KTT G20

Sebelumnya, G7 diperluas ke format "G8" dengan memasukkan Rusia ke dalam kelompok ini, selama periode hubungan yang lebih hangat di awal tahun 2000-an.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI