Perang di Ukraina Redam Optimisme Turisme Vietnam dan Thailand

Kamis, 24 Maret 2022 | 10:46 WIB
Perang di Ukraina Redam Optimisme Turisme Vietnam dan Thailand
DW

Setelah Thailand meluncurkan skema "Sandbox " pada bulan Juli, di mana wisatawan asing yang divaksinasi tidak perlu menjalani karantina lagi, turis asing yang datang paling banyak adalah dari Rusia, harian South China Morning Post baru-baru ini melaporkan.

Dampak pada 'semua maskapai, pasar, dan wilayah' Vietnam dan Thailand dilaporkan mengharapkan bisa menyambut sekitar 1,8 juta turis dari Rusia tahun ini, tapi target itu sekarang tidak mungkin tercapai.

Padahal sektor pariwisata diharapkan bisa menjadi pendorong utama dalam upaya pemulihan sektor ekonomi yang hancur karena pandemi Covid-19.

Pra-pandemi, pariwisata di Thailand menyumbang sekitar 12% dari Produk Domestik Bruto (PDB), dan seperlima tenaga kerja Thailand dipekerjakan di industri ini.

Selain kehilangan pengunjung dari Rusia, perang di Ukraina diperkirakan memiliki implikasi yang lebih luas di Asia Tenggara.

"Konflik Ukraina berdampak pada semua maskapai penerbangan, semua pasar dan semua wilayah," kata Brendan Sobie, analis independen dan pendiri perusahaan Sobie Aviation yang berbasis di Singapura.

Akibatnya, maskapai penerbangan harus menaikkan tarif mereka. AirAsia Malaysia telah mengatakan akan memberlakukan kembali biaya tambahan bahan bakar, biaya yang dihapuskan sejak 2015.

Beberapa hari kemudian, Malaysia Airlines mengatakan akan melakukan hal yang sama mulai 23 Maret di rute tertentu.

Tetapi penerbangan yang lebih mahal juga akan mengurangi jumlah pelancong internasional ke Asia Tenggara, kata para analis. Apalagi, perang di Ukraina mengakibatkan kemerosotan ekonomi dan inflasi di banyak kawasan dunia.

Baca Juga: Utusannya Disebut Mata-mata dan Diusir di PBB, Rusia Bakal Balas Amerika Serikat

Seberapa besar dampak semua ini terhadap upaya Asia Tenggara membangkitkan lagi sektor pariwisatanya masih harus ditunggu. Namun yang jelas terlihat, optimisme di pihak otoritas pariwisata di kawasan itu mulai kembali meredup. (hp/as)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI