PBB prihatin atas pemboman di dekat Chernobyl Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan keprihatinannya pada hari Kamis (24/03) setelah Ukraina memperingatkan pemboman Rusia di sebuah kota dekat Chernobyl.
Slavutych adalah kota yang terletak sekitar 50 kilometer dari Chernobyl dan merupakan tempat tinggal sebagian besar staf yang bekerja di lokasi PLTN Chernobyl.
"Ukraina memberi tahu Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bahwa pasukan Rusia menembaki pos pemeriksaan Ukraina di kota Slavutych di mana banyak orang yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl tinggal, menempatkan mereka dalam risiko," kata badan itu dalam sebuah pernyataan.
Majelis Umum PBB salahkan Rusia
Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi yang menyalahkan Rusia atas krisis kemanusiaan di Ukraina dan menyerukan gencatan senjata segera.
Resolusi itu disahkan dengan mayoritas 140 suara mendukung dan hanya lima suara menentang.
Sekitar 38 anggota abstain dari pemungutan suara. Resolusi tersebut ditulis oleh Ukraina dan mitranya, mengkritik Rusia atas situasi kemanusiaan yang "mengerikan" di Ukraina.
Lima negara yang menentang: Rusia, Belarus, Suriah, Korea Utara, dan Eritrea, sama-sama memilih menentang resolusi yang mengutuk invasi. Cina dan India, mitra utama Rusia, sekali lagi abstain.
Dilaporkan total 3.343 orang dievakuasi dari kota-kota Ukraina melalui koridor kemanusiaan pada hari Kamis (24/03). Sebanyak 2.717 orang di antaranya berhasil meninggalkan Mariupol, yang dikepung oleh Rusia.
Baca Juga: Angkat 4 Isu Besar di G20 ACWG, KPK Minta Negara-negara Awasi Praktik Korupsi di Bidang Ekonomi
Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengklaim bahwa pasukan Rusia telah mencegah konvoi bantuan kemanusiaan memasuki Mariupol.