Kemudian terkait desain kursi disebut memiliki keunikan karena sisi dan kemiringan yang beda yakni vertikal, curam lebih landai.
Stadion itu juga tidak memiliki lintasan atletik untuk mendekatkan jarak antara lapangan dan penonton.
"Tujuannya adalah memberikan pengalaman yang setara di manapun duduknya punya pengalaman menonton yang kira-kira hampir sama. Ini keunikan dari rancangan desain ini," ucapnya sebagaimana dilansir Antara.
Kemudian dari sisi rumput, menggunakan teknologi "hybrid turf" yang diklaim pertama tersertifikasi di Indonesia dengan komposisi lima persen rumput sintetis dari Italia dan 95 persen rumput alami asal Boyolali, Jawa Tengah
"Dengan rumput ini maka bisa digunakan untuk seribu jam pertandingan. Kalau rumput biasa hanya 300 jam pertandingan dan bisa dipakai dua pertandingan dalam satu hari," katanya.
JIS, kata Anies, juga memiliki infrastruktur berstandar Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) di antaranya ada dua lapangan latih, empat ruang ganti, ruang pemanasan, ruang jumpa pers dan media.
Desain JIS, lanjut Anies, mengadopsi kearifan lokal bernuansa budaya Betawi.
Selanjutnya, stadion itu memiliki dua jalur atau ram untuk masuk dan keluar di barat dan timur dengan lebar 30 meter dan panjang 120 meter.
"Punya pengalaman mendatangi sebuah tempat yang terlibat besar, masuk itu ada pengalaman unik," ucapnya.
Ram di barat dan timur itu juga sekaligus untuk mengantisipasi penumpukan lalu lalang penonton ketika masuk dan keluar ketika multi kegiatan diadakan di JIS.