Jika Cina mengerahkan ratusan ribu tentara dan peralatan berat seperti kapal, ini dapat dengan mudah menjadi sasaran rudal Taiwan.
"Jadi risikonya jauh lebih tinggi bagi Cina", kata Su Tzu-yun, peneliti di think tank militer top Taiwan, Institute for National Defense and Security Research.
Bukan hanya tentang senjata
Hal lain yang sering dibahas adalah, apakah AS akan mengerahkan pasukan untuk mendukung Taiwan jika terjadi serangan Cina.
Dalam kasus Ukraina, AS dan negara-negara NATO secara tegas menolak keterlibatan pasukannya di darat.
Dalam kasus Taiwan, ada komitmen AS untuk turut mempertahankan negara itu dari invasi "pihak asing."
Namun sejauh ini, tidak ada pernyataan langsung dari Washington tentang pengerahan pasukan ke Taiwan.
Lo Chih-cheng, anggota parlemen senior dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa dan duduk di komite pertahanan dan urusan luar negeri parlemen mengatakan, pemerintahan Biden telah mengirim tim yang terdiri dari mantan pejabat tinggi ke Taiwan tak lama setelah Ukraina diserbu Rusia.
"Ini ibarat pesan kepada orang-orang Taiwan, bahwa Amerika Serikat adalah negara yang dapat dipercaya," katanya hari Selasa (29/3) di siaran podcast partai.
Baca Juga: Biden dan Xi Bahas Ukraina, Militer Cina Provokasi Taiwan
Taiwan, sebagai produsen semikonduktor utama, juga berharap bahwa kepentingan geografis dan rantai pasokan akan membuatnya berbeda dari Ukraina. hp/as (rtr)
