Sejarah Puasa Ramadhan dan Perbedaannya dengan Puasa Ahli Kitab

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 07 April 2022 | 08:55 WIB
Sejarah Puasa Ramadhan dan Perbedaannya dengan Puasa Ahli Kitab
Sejarah puasa Ramadhan - Ilustrasi buka puasa Ramadhan (Pixabay)

Kemudian turunlah perintah puasa Ramadhan dari Allah SWT. Nabi lantas memberi tahu kabar tersebut kepada para sahabatnya untuk menjalankan puasa. Pada masa itu puasa Ramadhan tidaklah wajib dan mereka yang tidak berpuasa harus membayar fidyah. 

Sebelum akhirnya Allah merunkan perintah yang mewajibkan umat Islam untuk menjalani puasa Ramadhan selama 30 hari. Kecuali bagi mereka yang memiliki udzur syar'i tidak wajib puasa Ramadhan. Namun harus membayar atau mengqhada puasa sesuai hari yang ditinghalkan. 

Perbedaan Puasa Umat Islam dengan Ahli Kitab 

Perbedaan puasa yang dijalani umat Islam dengan Ahli Kitab terdahulu adalah adanya perintah untuk sahur atau makan sebelum terbitnya fajar. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Amr bin Ash yang artinya: 

"Perbedaan puasa kita dengan puasa Ahli Kitab adalah pada makan sahur," (HR. Muslim) 

Selain itu, perbedaan terjadi pada waktu pelaksanaannya. Jika umat muslim wajib mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan selama 30 hari, sementara Ahli Kitab menjalani puasa di luar bulan Ramadhan. 

Demikian tadi penjelasan mengenai sejarah puasa Ramadhan dan perbedaannya dengan puasa Ahli Kitab. Semoga Allah memberikan kelancaran untuk kita dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan ke depan.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

Baca Juga: Cetak Hattrick ke Gawang Chelsea, Karim Benzema Ternyata Tetap Jalani Puasa Ramadhan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI