Rusia soal Bucha: Tak Seorang Pun Warga Sipil Ukraina Mengalami Kekerasan

Kamis, 07 April 2022 | 13:49 WIB
Rusia soal Bucha: Tak Seorang Pun Warga Sipil Ukraina Mengalami Kekerasan
DW

Suara.com - Sementara gambar-gambar warga sipil yang tewas tergeletak di jalanan Bucha tersebar, Rusia bersikeras tentaranya tidak membunuh penduduk sipil dan menuduh semua gambar itu hanya “adegan pesanan”.

Makin sulit bagi pemerintah Rusia membantah apa yang terjadi di Bucha, kota kecil sekitar 25 kilometer dari Kyiv, yang sempat diduduki militer Rusia ketika mengepung ibukota Ukraina.

Namun karena perlawanan sengit dan korban di pihak sendiri makin banyak, Rusia akhirnya minggu lalu menarik mundur hampir semua pasukan dari sekitar Kyiv dan Kawasan utara Ukraina.

Apa yang ditinggalkan militer Rusia dan kemudian ditemukan pasukan Ukraina dan wartawan yang masuk ke Bucha adalah gambaran mengerikan.

Mayat-mayat warga sipil berserakan di jalan, di halaman rumah, dan tempat-tempat umum. Ada yang ditembak ketika naik sepeda, ada yang dibunuh dengan tangan terikat.

Ada mayat korban-korban sipil yang siap dibakar di bawah tumpukan ban. Setelah merebut kembali Bucha, pihak Ukraina segera melakukan dokumentasi dan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti-bukti pembunuhan warga sipil.

Setelah itu para wartawan diundang ke lokasi untuk menyaksikan situasi di Bucha.

Rusia bantah militernya lakukan pembunuhan warga sipil Sejak awal, Rusia membantah berita-berita tentang Bucha dan mengatakan, semuanya adalah "adegan pesanan”.

Argumen ini memang sering diajukan Rusia, yang sebelumnya juga pernah melansir berita bahwa korban ibu hamil yang tewas setelah rumah sakit anak diserang adalah seorang pemain teater yang memainkan adegan itu.

Baca Juga: Norwegia dan Yunani Usir Diplomat Rusia, Merespons Pembantaian di Bucha

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut gambar-gambar dari Bucha sebagai "provokasi anti-Rusia yang dikelola pemeran panggung.''

Juru bicara pemerintah Dmitry Peskov mengatakan gambar itu berisi "video pemalsuan dari berbagai pemalsuan.''

Ketua parlemen Rusia Vyacheslav Volodin menerangkan: "Situasi di Bucha adalah provokasi yang ditujukan untuk mendiskreditkan Rusia.  Washington dan Brussels adalah penulis skenario dan sutradara dan Kyiv adalah aktornya."

Volodin menegaskan: "Tidak ada fakta-faktanya.”

Sebelumnya pihak Rusia sudah menyatakan, tak seorang pun warga sipil yang terbunuh oleh militer Rusia.

Duta Besar Rusia di PBB Vassily Nebenzia menegaskan dalam konferensi pers kepada wartawan: "Tidak seorangpun penduduk lokal yang mengalami tindak kekerasan apapun.”

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

REKOMENDASI

TERKINI