Ide jembatan tersebut akhirnya berbuah menjadi keuntungan. Retribusi untuk melewati jembatan tersebut terbilang murah, yakni Rp 1000 untuk pejalan kaki dan Rp 2000 untuk sepeda motor. Untuk mobil tidak diperkenankan melewati jembatan tersebut.
Tak ayal, sehari ada sekitar 10 ribuan warga yang melewati jembatan tersebut hingga terkumpul omzet Rp 20 juta perharinya.
4. Berhasil menghubungkan dua desa yang terpisah sungai Citarum
Selain menjadi bisnis yang sukses, jembatan tersebut dinilai telah menghubungkan dua desa yang terpisah sungai Citarum. Desa tersebut adalah Desa Anggadita, Kecamatan Klari dan Desa Parungmulya, Kecamatan Ciampel di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Jembatan tersebut dinilai telah menghemat 20 menit waktu perjalanan menyebrangi sungai Citarum.
5. Bisnisnya menjadi ladang rezeki hingga mampu beli mobil Pajero
Bisnis jembatan yang telah dirintis oleh Haji Endang tersebut dinilai berhasil karena dirinya mampu membeli sebuah mobil Pajero. Mobil Pajero tersebut ditujukan sebagai hadiah ulang tahun sang istri. Pemberitaan dirinya membeli mobil Pajero tersebut viral karena dibeli dengan pecahan uang koin senilai Rp. 500.
"Mau beli mobil Pajero buat istri, kebetulan kemarin ulang tahun," ujar Haji Endang, saat mendatangi sebuah showroom mobil di Karawang pada Kamis lalu.