Suara.com - Australia akan mengimpor sapi yang mengidap penyakit kulit dari Indonesia. Tujuannya agar ilmuwan bisa mengembangkan vaksin untuk mencegah penyebaran infeksi jika akhirnya virus itu masuk ke Australia.
Menteri Pertanian David Littleproud mengatakan lembaga penelitian CSIRO di Geelong, Victoria, akan menguji virus yang dapat memusnahkan industri daging merah dan produk susu Australia.
"Ini merupakan langkah besar dan tidak bisa saya anggap enteng. Tapi itulah risiko penyakit kulit yang sekarang ada di Indonesia dan sangat bisa menyebar luas," katanya.
"Langkah Ini tidak akan memengaruhi status penyakit hewan ternak di Australia maupun peluang perdagangan kita," ujar Menteri David.
Penyakit kulit berupa bintil dan benjolan hitam pada kulit sapi disebarkan oleh lalat, kutu dan nyamuk.
Selain menyebabkan demam, bintil pada kulit hewan ternak juga bisa menyebabkan kematian.
Penyakit pada kulit sapi terdeteksi di Indonesia pada awal Maret lalu.
"Virus kulit sapi ini, saya khawatir akan datang dan akhirnya masuk ke Australia," tambahnya.
Saat ini jarak penyakit ternak itu ke wilayah daratan Australia sekitar 3.000 kilometer.
Baca Juga: Pemerintah Disarankan Impor Sapi Dibanding Daging Beku, Ini Kelebihannya
"Cukup dengan badai angin topan dan sejumlah pengusir hama sudah cukup untuk menyebar ke Australia. Saya tidak bisa memasang penangkal lalat besar di seluruh wilayah Australia utara. Saya tidak akan bisa menghentikannya."