Puasa Ramadhan Tapi Niat Ingin Diet Menurunkan Berat Badan, Bagaimana dalam Hukum Islam?

Selasa, 12 April 2022 | 13:05 WIB
Puasa Ramadhan Tapi Niat Ingin Diet Menurunkan Berat Badan, Bagaimana dalam Hukum Islam?
Ilustrasi diet. (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjalankan puasa Ramadhan dengan diiringin niat untuk diet menurunkan berat badan, apakah boleh dalam hukum Islam? Karena puasa juga memilik efek manfaat dari sisi medis, tidak jarang dalam puasanya seseorang menyertakan niat melakukan diet.

Pada dasarnya, puasa merupakan ibadah yang membutuhkan niat. Tidak sah berpuasa tanpa niat. 

Hal ini berdasarkan hadits Nabi:

“Keabsahan beberapa amal bergantung kepada niat-niatnya” (HR al-Bukhari).

Dikutip dari NU Online, batas minimal yang mencukupi dalam niat puasa adalah dengan menyebutkan qashdul fi‘li dan ta’yin. Maksud dari qashdul fi’li adalah menyengaja melakukan puasa, misalnya “aku niat berpuasa”. 

Sementara, Ta’yin artinya menentukan jenis puasanya, sekira bisa dibedakan dengan jenis puasa yang lain, semisal puasa Ramadhan, puasa qadha Ramadhan, puasa kafarat, dan lain sebagainya.

Penentuan jenis puasa (ta’yin) disyaratkan dalam puasa wajib. Sedangkan puasa sunnah sah dilakukan dengan niat yang mutlak, semisal “aku niat berpuasa” tanpa menentukan jenis puasanya. 

Menurut Imam al-Nawawi dalam kitab al-Majmu’, pengecualian berlaku untuk jenis puasa sunnah rawatib, yaitu puasa yang rutin dilakukan yang memiliki waktu khusus seperti puasa Asyura, puasa Arafah, puasa enam hari Syawal dan lain sebagainya, maka wajib menentukan jenis puasa-puasa tersebut dalam pelaksanaan niatnya. Semisal “aku niat puasa Syawal”, “Aku niat puasa Asyura” dan lain sebagainya.

Al-Imam al-Nawawi menegaskan:

Baca Juga: Gogoso' Ikan Tuna Kuliner Khas Saat Berbuka Puasa di Kota Makassar

“Adapun puasa sunnah, sah dengan niat mutlaknya berpuasa seperti di dalam kasus niat shalat. Hal ini sebagaimana dimutlakan oleh para muridnya Imam al-Syafi’i. Namun seyogianya disyaratkan menentukan niat di dalam puasa rutin seperti puasa Arafah, Asyura, hari-hari purnama, enam hari Syawal dan semisalnya, sebagaimana disyaratkan hal tersebut dalam shalat sunnah rawatib” (al-Imam al-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, juz 6, hal. 295). 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI