Akibat Aksi Kepolisian di Al-Aqsa, Partai Arab Keluar dari Koalisi

Selasa, 19 April 2022 | 18:15 WIB
Akibat Aksi Kepolisian di Al-Aqsa, Partai Arab Keluar dari Koalisi
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nasib serupa menimpa sejumlah anggota kepolisian Israel. Situs suci umat Yahudi dan muslim itu kembali menjadi panggung pertikaian antara Israel dan Palestina. Kompleks Haram al-Sharif saat ini berada di bawah otoritas warga muslim.

Menurut perjanjian dengan Israel, Palestina wajib mengizinkan umat Yahudi berziarah ke lokasi tersebut. Otoritas Palestina menuduh PM Naftali Bennett ingin membelah dua situs suci itu layaknya Masjid Ibrahimi di Hebron, yang berbagi tempat dengan Sinagoga karena didirikan di atas Gua Makhpela, sebuah situs suci umat Yahudi.

Tuduhan itu dilayangkan setelah Bennett memberikan "kebebasan” bagi kepolisian untuk memulihkan ketertiban di Haram al-Sharif, demi menjaga keselamatan warga Yahudi yang ingin beribadah, Minggu (17/04).

Menanggapi hal tersebut, juru bicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan pernyataannya itu "adalah upaya melegitimasi gagasan membelah dua Masjid al-Aqsa,” katanya seperti dilansir Jerusalem Post.

Kantor berita Palestina, Wafa melaporkan,Presiden Mahmoud Abbas sudah membahas perkembangan di Yerusalem dengan Presiden Turki, Reyep Tayyip Erdogan.

Kepada lawan bicaranya itu, dia "mewanti-wanti terhadap bahaya yang bisa mucul dari serangan bertubi-tubi terhadap Masjid al-Aqsa.” rzn/hp (ap,rtr,jpost, wafa)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI