Beasiswa Mahasiswa Papua Barat Dibatalkan Tanpa Peringatan: Saya Menangis

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 20 April 2022 | 15:47 WIB
Beasiswa Mahasiswa Papua Barat Dibatalkan Tanpa Peringatan: Saya Menangis
Ilustrasi mahasiswa baru.(Pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Beberapa mengatakan tunjangan hidup mereka senilai A$1,500 (Rp15 juta) per bulan, dan biaya kuliah, kadang-kadang terlambat dibayarkan.

Ini menyebabkan para siswa tidak dapat mengambil mata kuliah dan kesulitan untuk membayar sewa rumah.

Efika mengatakan keterlambatan pembayaran ini turut menghambat kegiatan akademisnya.

Ia mengatakan butuh waktu sekitar empat semester untuk menyelesaikan studi penerbangannya, tetapi dengan belum dibayarnya uang kuliah, ia tidak dapat mempelajari beberapa aspek.

ABC telah melihat faktur dari sekolah penerbangan Efika, Hartwig Air, yang jatuh tempo pada 2018 tetapi tidak dibayar sampai dua tahun kemudian.

Biaya untuk satu semester saat ini, senilai A$24.500 (Rp260 juta), dibayar terlambat lebih dari tiga bulan, pada bulan Oktober tahun lalu.

Efika mengatakan ada saat-saat ketika ia merasa ingin menyerah.

"Apa gunanya belajar jika hal-hal ini menunda studi saya?" katanya.

Efika yakin ia bisa lulus lebih cepat jika uang kuliahnya dibayar tepat waktu.

Baca Juga: Konjen India di Medan Tawarkan Beasiswa untuk Pegawai Pemkot Tanjungpinang hingga Pertukaran Pelajar

Hartwig Air menolak untuk berkomentar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI