Ultimatum Rusia terhadap Ukraina Gagal, Barat akan Kirim Banyak Senjata

Rabu, 20 April 2022 | 18:06 WIB
Ultimatum Rusia terhadap Ukraina Gagal, Barat akan Kirim Banyak Senjata
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ukraina mengatakan serangan baru itu telah mengakibatkan direbutnya Kremina, sebuah pusat administrasi berpenduduk 18.000 orang di Luhansk, salah satu dari dua provinsi Donbas.

Di Mariupol, tempat pertempuran terberat dan bencana kemanusiaan terburuk, sekitar 120 warga sipil yang tinggal di sebelah pabrik baja Azovstal pergi melalui koridor kemusiaan. Sebuah rekaman drone yang diambil pada Selasa, (19/04) menunjukkan orang-orang membeli makanan dan kebutuhan lainnya di pasar darurat, serta mengisi daya ponsel mereka dari generator sekitar $1,35 atau Rp18.900.

Mariupol telah dikepung sejak awal perang. Puluhan ribu penduduk telah terperangkap dan Ukraina yakin lebih dari 20.000 warga sipil tewas di sana. "Tentara Rusia akan selamanya mencatatkan dirinya dalam sejarah dunia sebagai tentara paling barbar dan tidak manusiawi di dunia," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

"Membunuh warga sipil dengan sengaja menghancurkan tempat tinggal dan infrastruktur sipil dan menggunakan semua jenis senjata, termasuk yang dilarang oleh konvesi internasional, sudah menjadi ciri khas tentara Rusia," tambahnya dalam sebuah video.

Rusia membantah menggunakan senjata terlarang atau menargetkan warga sipil dalam invasi ke Ukraina dan mengatakan, tanpa bukti, tanda-tanda kekejaman telah dipentaskan. rw/pkp (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI