Pekan ini, warga suku yang merupakan pemegang hak tanah itu merayakan upacara penyerahan yang ditandai dengan pendirian tugu.
"Ini hari yang emosional buat kami," ujar Aunty Sally.
"Kami senang mendapatkan kembali tanah ini, tapi masih banyak orang yang tidak setuju bila kami memiliki tanah ini," tambahnya.
Mendorong rekonsiliasi
Pemuka suka lainnya, Bill Mann, turut menyambut puluhan tamu yang hadir dalam upacara asap tersebut.
"Ini sejarah. Setelah bekerja di sini sejak pengambilalihan pada 2007, kami layak mendapatkannya kembali," katanya.
"Itu milik kamitapi tidak bisa mengklaimnya," tambah Uncle Bill, panggilan akrabnya.
Ia berharap serah terima tanah ini akan mendorong penyembuhan dan rekonsiliasi, terutama untuk generasi berikutnya.
"Saya percaya mereka bisa melakukannya dengan baik. Proses iniakan berlangsung selama tiga, empat generasi ke depan," ucapnya.
"Generasi mendatang saya harapkan yang terbaik untuk mereka," katanya.
Baca Juga: Pemimpin Aborigin Desak Referendum Paling Lambat 2024: Kami Ingin Diakui
Seorang remaja suku Darumbal, Anastasia, mengaku belajar tentang sejarah leluhurnya adalah pengalaman mengharukan.