Partai Buruh Australia Tidak Lanjutkan Visa Pertanian Bila Menang Pemilu

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 26 April 2022 | 20:16 WIB
Partai Buruh Australia Tidak Lanjutkan Visa Pertanian Bila Menang Pemilu
Ilustrasi Australia (Pixabay/pattyjansen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Visa tersebut dimaksudkan untuk mendatangkan pekerja terampil, semi terampil dan mau pun tidak terampil ke Australia.

Bulan lalu nota kesepahaman sudah dicapai antara Australia dan Vietnam sehingga pekerja dari negara tersebut bisa datang namun aturan mengenai pengaturan pajak bagi pekerja asing untuk bisa bekerja di Australia belum lagi dibicarakan di tingkat parlemen.

Dituduh cuma ganti bungkus

Menteri Pertanian Australia David Littleproud mengatakan rencana penghentian visa pertanian oleh Partai Buruh bila mereka menang pemilu "akan menyebabkan meningkatnya biaya hidup bagi seluruh rakyat."

"Partai Buruh hanya mengganti bungkus skema pasifik yang sudah ada, dan menghilangkan kesempatan bagi pekerja terampil dan semi terampil dari Vietnam," kata Menteri Littleproud.

Masih belum jelas apakah nantinya pemerintahan Partai Buruh akan menghormati perjanjian yang sudah disepakati dengan Vietnam.

Pat Conroy mengumumkan niat Partai Buruh tersebut dalam kunjungan ke Darwin, di mana partai oposisi ini mengukuhkan niat dana A$500 juta bagi inisiatif mendatangkan pekerja dari kawasan Pasifik dan Timor Leste.

Para petani sejak sebelum pandemi sudah mendesak adanya visa khusus di bidang pertanian guna mengisi kurangnya pekerja di sektor pertanian.

Ketua Federasi Petani di negara bagian Victoria Emma Germano mengatakan Partai Buruh tidak berkonsultasi dengan kelompok petani utama mengenai kebijakan terbaru tersebut.

"

"Bila ini posisi yang sudah kita tunggu-tunggu selama dua tahun, rasanya ini sangat mengecewakan," katanya.

Baca Juga: Pengalaman Warga Asal Indonesia Memilih Caleg dalam Pemilu Australia

"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI