Filipina di Bawah Cengkraman Kekuasaan Dinasti Politik

Rabu, 27 April 2022 | 12:01 WIB
Filipina di Bawah Cengkraman Kekuasaan Dinasti Politik
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Setelah Ferdinand Marcos meninggal dunia di pengasingan pada 1989, keluarganya kembali ke provinsi Ilocos Norte yang merupakan basis pendukung sang diktator.

Di sana, mereka perlahan menjalarkan pengaruh dengan menguasai jabatan publik. Ketika Marcos Jr. berkampanye demi merebut Istana Malacanang, keluarganya berniat menyapu habis semua jabatan penting di Ilocos Norte.

Putra tertua Marcos Jr. dikabarkan mengincar jatah terakhir kursi Kongres di provinsi tersebut. Adapun sepupunya sudah menguasai satu-satunya jatah yang tersisa.

Keponakan Marcos, putra dari kakak perempuannya Imee yang sendirinya adalah Senator, sedang berkampanye untuk masa jabatan kedua gubernur Ilocos Norte. Sepupu Ferdinand, Michael Marcos Keon, yang berusaha terpilih kembali sebagai gubernur di Provinsi Laoag, mengakui betapa pencapaian politiknya banyak dipengaruhi "oleh dinasti,” kata dia.

"Saya tidak akan berada dalam posisi ini jika saya bukan seorang Marcos.” Negeri para dinasti Provinsi serupa Ilocos Norte yang menjadi basis dukungan keluarga Marcos tersebar di seluruh negeri dan "tipikal” bagi politik Flipina, kata Ronald Mendoza, Dekan Ateneo School of Government.

Setidaknya 80 persen jabatan gubernur saat ini dikuasai "dinasti-dinasti gendut” yang memiliki dua atau lebih anggotanya di pemerintahan. Pada 2004, jumlahnya baru sebesar 57 persen, kata Mendoza.

Menurut risetnya, sebanyak 67 persen anggota parlemen berasal dari dinasti politik, dibandingkan dengan 48 persen pada 2004. Mendoza mengatakan tingkat kemiskinan yang tinggi menjadi lahan subur bagi gurita kekuasaan dinasti politik.

Fenomena ini terutama marak disimak di luar pulau Luzon, di mana "pengawasan” terhadap pemerintah cenderung lemah. Meski dinasti politik bukan fenomena baru, analis meyakini jumlahnya termasuk yang paling tinggi di Filipina.

Adapun upaya membatasi pengaruh keluarga melalui legislasi selama ini tidak ditanggapi serius. "Anda tidak bisa berharap pada sebuah lembaga yang dipenuhi anggota dinasti politik untuk meloloskan legislasi anti-dinasti,” ujar Teehankee.

Baca Juga: Korelasi Dinasti Politik dan Jual Beli Jabatan

Meski mengakui dampak negatif kekuasaan dinasti politik terhadap demokrasi, Michael Keon, sepupu Marcos Jr. yang menguasai Provinsi Laoag, meyakini situasinya tidak akan berubah. "Begitulah politik di sini,” katanya kepada AFP, "keluarga adalah yang paling penting.” rzn/ha (AFP)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI