Suara.com - Berita bahwa Elon Musk membeli Twitter mendominasi dunia dalam beberapa hari terakhir namun Editor Bisnis ABC Ian Verrender mengatakan banyak pendukung Musk mempertanyakan apakah langkah tersebut merupakan keputusan bisnis yang tepat
Dalam beberapa tahun terakhir Elon Musk sudah sering menjadi pemberitaan global karena selain ia adalah salah satu orang terkaya di dunia, beberapa langkah bisnisnya kadang juga kontroversial.
Selain dikenal dengan bisnis mobil listriknya, Tesla, di mana keseluruhan nilai perusahaan tersebut melebihi kombinasi perusahaan pembuat mobil lainya, Elon Musk juga memiliki dua bisnis lain yang menarik perhatian.
Pertama adalah bisnis penerbangan angkasa luar (dengan SpaceX) dan kedua melakukan pembuatan terowongan di bawah tanah (dengan The Boring Company).
Berbagai perusahaan itu belum meraih keuntungan, sementara Tesla baru dalam 18 bulan terakhir meraup profit.Namun, banyak orang melihat Elon Musk sebagai pengusaha yang visioner dan mampu melihat jauh ke depan.
Ini yang membuat keputusannya membeli Twitter, selainmenarik perhatian media, juga diterpagelombang pertanyaan besar.
Apa yang dilihat Elon Musk di Twitter?
Pertanyaan pembelian Twitter senilaiA$61,1 miliar tersebut timbul di kalangan analis saham.
Masalahnya,sampai sekarang Twitter belum menghasilkan keuntungan dan banyak yang mengatakan besar kemungkinan Twitter tidak akan pernah bisa mencapai keuntungan karena model bisnisnya yang keliru.
Memang kerugian Twitter hanya A$307 juta tahun lalu, angka yang lebih baik dibandingkan kerugian tahun sebelumnya yang mencapai A$ 1,58 miliar.
Baca Juga: Pimpinan Produsen Mobil Listrik Jadi Pemilik Twitter, Elon Musk Segera Berantas Akun Palsu
Dibandingkan pesaing utamanya di media sosial, Facebook, Twitter sejauh ini gagal mendapatkan pemasukan besar dari iklan. Namunyang lebih mengkhawatirkan adalah Elon Musk tidak tahu bagaimana memperbaiki situasi ini.
BERITA TERKAIT
Drama 6 Gol di Liga Champions! Barcelona Dipaksa Imbang 3-3 oleh Inter Milan
01 Mei 2025 | 06:19 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI