AS dan Rusia Bertukar Tawanan di Tengah Ketegangan

Siswanto Suara.Com
Kamis, 28 April 2022 | 12:16 WIB
AS dan Rusia Bertukar Tawanan di Tengah Ketegangan
Ilustrasi napi di penjara. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat dan Rusia pada Rabu (27/4) bertukar tahanan pada saat hubungan kedua negara mengalami keadaan paling tegang dalam beberapa dekade terakhir ini terkait perang di Ukraina.

Tahanan yang dipertukarkan adalah mantan marinir AS bernama Trevor Reed dan pilot Rusia Konstantin Yaroshenko.

Reed, yang berasal dari Texas, sedang berada dalam perjalanan untuk berkumpul kembali bersama keluarganya di Amerika Serikat, kata beberapa pejabat tinggi pemerintahan Presiden Joe Biden. Pria berusia 30 tahun itu disebutkan "merasa senang."

"Hari ini, kita menyambut kepulangan Trevor Reed dan merayakan momen bisa kembali berkumpul dengan keluarga yang sangat merindukannya," kata Presiden Biden melalui pernyataan.

"Negosiasi yang memungkinkan kami membawa pulang Trevor membutuhkan keputusan sulit yang saya perlakukan dengan serius," kata Biden, menambahkan.

Ketika kemudian pada Rabu ditanya bagaimana ia bisa mengangkat masalah penahanan Reed itu, padahal sedang ada ketegangan dengan Rusia menyangkut Ukraina, Biden menjawab, "Saya sudah melakukannya. Saya mengangkat masalah ini tiga bulan lalu."

Pertukaran tahanan berlangsung di Turki dan AS menyampaikan terima kasih kepada sekutunya sesama negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu.

Sejumlah kantor berita Rusia melaporkan bahwa Yaroshenko kemudian diterbangkan dari Ankara, Turki, ke Sochi lalu ke Moskow.

Stasiun televisi utama Rusia, Rossiya1, menayangkan gambar Yaroshenko di landasan pacu sebuah bandara di Moskow. Di lokasi itu, ia disambut oleh isteri dan putrinya, yang tampak melompat-lompat kegirangan. Para pejabat AS mengatakan Biden telah meringankan hukuman bagi Yaroshenko.

Baca Juga: Anak Muda Rusia Rindu Ramadhan dan Idulfitri di Indonesia

Pilot Rusia itu ditangkap pasukan khusus AS di Liberia pada 2010 dan dijatuhi hukuman karena dianggap bersekongkol menyelundupkan kokain ke AS. Rusia pada Juli 2019 mengajukan usul untuk mempertukarkan Yaroshenko dengan warga AS, siapa pun itu.

REKOMENDASI

TERKINI