WNI di Australia Rayakan Lebaran Pertama Usai Pandemi: Tanpa Ketakutan Lagi

SiswantoABC Suara.Com
Senin, 02 Mei 2022 | 15:40 WIB
WNI di Australia Rayakan Lebaran Pertama Usai Pandemi: Tanpa Ketakutan Lagi
Ilustrasi Australia (Pixabay/pattyjansen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di rumah, masakan tradisional Lebaran seperti opor, kari ayam, rendang, siomay, lontong dan kue-kue kering sudah tersedia.

Berbeda dengan Idul Fitri tahun lalu, Nia tidak merayakan hari tersebut bersama ketiga saudara kandungnya di Melbourne.

Namun, suasana Ramadan tetap terasa dengan adanya kunjungan dari warga Indonesia lain maupun teman kuliah dan kantornya di sana.

Dibanding tahun lalu, Nia juga merasa kondisi pandemi COVID-19 tahun ini memungkinkan lebih banyak orang untuk datang.

"Berhubung di sini juga public holiday [tanggal merah] Hari Buruh, jadi ekspektasinya akan banyak [orang datang] karena banyak yang enggak kerja hari ini," katanya.

"Karena open house, acaranya bisa sampai sore atau mungkin juga ada yang datang malam."

'Perayaan budaya'

Erna Sukardi dan keluarga sudah bermukim di Melbourne sejak tahun 2008.

Itu berarti sudah 15 lebaran yang ia lalui selama ia tinggal di ibu kota negara bagian Victoria itu.

Hampir semua lebaran itu ia rayakan di sana karena lebaran di Australia tidak dimasukkan ke dalam hari libur nasional, sehingga sulit untuk Erna dan keluarga pulang ke Indonesia karena kedua anaknya tidak libur sekolah.

Baca Juga: Viral Foto Es Krim Indomie Goreng di Australia, Publik Malah Kepo Masalah Ini

"Hanya tahun 2009 saya bisa pulang lebaran, karena anak-anak waktu itu belum sekolah ... mudah-mudahan tahun depan [lebarannya] bertepatan dengan libur sekolah, jadi kami bisa mudik," tutur Erna.

Erna mengaku senang merayakan lebaran tahun ini setelah pembatasan COVID-19 dilonggarkan dan ia bisa salat Ied bersama komunitas Indonesia lainnya di Melbourne.

Dari tiga tempat salat Ied komunitas Indonesia di Melbourne tahun ini, Erna dan keluarganya mendatangi Brunswick Sport Hall.

"Tahun lalu kami masih takut dan memilih salat Ied di taman dan enggak ketemu dengan orang-orang Indonesia, tapi hari ini kami bisa ketemu, ngobrol, silaturahmi, dan panitia juga menyediakan snack, jadi kita bisa makan di situ."

"Rasa kangen dengan keluarga saat lebaran bisa sedikit terobati kalau kita salat dengan sesama orang Indonesia, kemudian salam-salaman."

"Rasanya tadi itu seneng banget, sebenernya senangnya sudah saat mulai tarawih dan bisa ngumpul buka bersama, yang baru bisa tahun ini, ... alhamdulillah tadi bisa salat, duduk sama-sama tanpa ketakutan lagi, aduh enaknya."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI