Lebanon Gelar Pemilu Pertama Sejak Krisis Ekonomi

Siswanto Suara.Com
Senin, 16 Mei 2022 | 14:41 WIB
Lebanon Gelar Pemilu Pertama Sejak Krisis Ekonomi
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Lebanon harus menunjukkan komitmen dan membangun kredibilitas melalui langkah-langkah reformasi, sebelum dunia internasional bisa mengucurkan dana bantuan,” kata Wakil Perdana Menteri, Saade Chami, kepada AFP.

"Bolanya ada di tangan kami,” imbuhnya. Dominasi elit lama Sumber Reuters di Beirut meyakini, Perdana Menteri Najib Mikati berpeluang terpilih kembali melalui koalisi bersama Hizbullah. Rabu (12/05) kemarin, dia mengatakan siap kembali menjabat perdana menteri jika proses pembentukan kabinet berlangsung cepat.

Prospek berlanjutnya kekuasaan Hizbullah diyakini akan menjadi isu besar dalam pemilu kali ini. Bekas PM Fouad Siniora, rival politik Hizbullah yang kini berkampanye untuk partai Sunni, mengatakan "tren terpenting adalah politik yang semakin terpecah-belah setelah pemilu, antara pro- atau anti-Hizbullah,” kata dia.

Dia menyerukan warga Lebanon untuk mengusir Iran dengan mencoblos, "dan mempertahankan ke-Arab-an Lebanon.”

Namun bagi Nabil Bou Monsef, Pemimpin Redaksi Harian Annahar, kedigdayaan elektroal Hizbullah turut bersumber pada kegagalan kelompok oposisi.

"Kelas politik ini mampu bangkit kembali karena kekuatan oposisi ambruk, dan tidak tahu bagaimana membenahi diri,” kata dia. rzn/yf (rtr,afp,ap)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI