"Kecuali adanya virus yang betul-betul mematikan, besar kemungkinan adanya faktor tambahan seperti respon tubuh yang buruk atau hal lain."
Peneliti mencoba melihat kemungkinan lain termasuk COVID-19
Teori lain yang juga sedang dibahas menurut Professor Hardikar adalah adanya faktor tambahanseperti apakah anak-anak tersebut infeksi virus lain termasuk COVID-19, sehingga membuat mereka mengalami gejala lebih parah.
Sejauh ini hanya ada sedikit kasus di mana anak-anak yang terkena hepatitis tersebut juga positif COVID-19.
Namun pengetesan lebih lanjut dilakukan untuk melihat seberapa besar antibodi yang dimiliki anak-anak karena COVID dan apakah mereka pernah positif di masa lalu.
Kemungkinan lainnya adalah wabah ini disebabkan oleh virus yang sama sekali baru, atau versi adenovirus yang bermutasi yang belum pernah diketahui sebelumnya.
Tetapi Dr Mackay mengatakan rendahnya kandungan virus dari sampel yang sudah ada membuat para peneliti belum berhasil melakukan pemetaan keseluruhan virus tersebut.
"Sejauh ini dan mungkin karena analisisnya belum selesai, tidak ada pertanda bahwa ini adalah virus adenovirus yang baru," katanya.
"Namun karena kita belum mendapat data lengkap, kita belum sepenuhnya yakin juga."
Yang sudah jelas adalah tidak ada bukti yang menghubungkan kasus hepatitis ini dengan vaksin COVID-19.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap Beda Gejala Hepatitis Akut dan Hepatitis Biasa, Apa yang Mesti Diwaspadai?
"
"Mayoritas kasus adalah balita, dan mereka terlalu muda untuk mendapatkan vaksin," kata para peneliti.
"Akankah wabah ini terjadi di Australia?
Melihat kasus ini sudah terjadi di berbagai negara, Dr Mackay memperkirakan kasus ini nanti akan juga ditemukan di Australia.
"Ini sudah terjadi di lebih dari 20 negara, jadi saya akan heran kalau nanti tidak terjadi di sini."
NamunProfessor Hardikar menekankan bahwa kasus ini masih termasuk jarang, bahkan di negeri seperti Inggris, dan dokter spesialis sudah berpengalaman menangani kasus hepatitis aneh yang terjadi pada anak-anak.
"Kita sudah mengetahui, namun belum menemukan kasus ini dan sejak tahun lalu, kita belum pernah melakukan pencangkokan hati pada anak-anak," katanya.