Sekitar 200 Ribu Ekor Kerbau Liar Kini Menyebar di Australia Utara

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 31 Mei 2022 | 17:08 WIB
Sekitar 200 Ribu Ekor Kerbau Liar Kini Menyebar di Australia Utara
Ilustrasi kerbau. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak kerbau diperkenalkan ke Australia hampir 200 tahun yang lalu, hubungannya dengan wilayah utara benua ini semakin menjadi rumit.

Pada mulanya, sejumlah ternak kerbau didatangkan dari wilayah Indonesia yang masih jajahan Belanda saat itu, oleh penjajah Inggris di Australia pada awal abad ke-19. Tujuannya untuk menjadi sumber bahan makanan.

Namun, ketika penjajah Inggris meninggalkanpemukiman mereka di Semenanjung Cobourgpada tahun 1849, kawanan kerbau tersebut pun dilepaskan ke alam liar.

Itulah awal dari apa yang hingga 200 tahun kemudian dianggap sebagai hama.

Rencana pengembangan ternak kerbau merupakan upaya ketiga yang gagal untuk menjajah wilayah Top End di Australia Utara, yang oleh Inggris diharapkan dapat menggeser rute perdagangan Belanda.

Namun serangan penyakit, malnutrisi, dan badai angin topan membuat upaya ini terlalu berat bagi penjajah Inggris.

Meski kondisinyaterlalu berat bagi penjajah, sabana yang terjal dan lahan basah di Arnhem Land dengan iklim serupa di Timor dan Indonesia terbukti cocok untuk kerbau.

Diperkirakan populasi kerbau liar sekitar 200.000 ekor sekarang dapat ditemukan di seluruh wilayah paling utara Australia, Northern Territory.

Awal baru di tanah kuno

Bagi fotografer David Hancock, hubungannya dengan kerbau liar di Australia Utara dimulai pada tahun 1970-an, ketika industri ternak mulai mendorong lahirnya perdagangan ekspor ternak hidup.

Baca Juga: Menengok Kemeriahan Tradisi Larung Kepala Kerbau, Diikuti Ratusan Perahu Nelayan Jepara

Dia mendokumentasikan program nasional untuk mengatasi tuberkulosis dan brucellosis dari ternak. Salah satunya dengan melakukan pemusnahan kerbau untuk menghentikan penyebaran penyakit ke ternak sapi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI