Sekitar 200 Ribu Ekor Kerbau Liar Kini Menyebar di Australia Utara

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 31 Mei 2022 | 17:08 WIB
Sekitar 200 Ribu Ekor Kerbau Liar Kini Menyebar di Australia Utara
Ilustrasi kerbau. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Sementara domba atau sapi selalu dilihat sebagai milik seseorang," tambahnya.

Hewan ini, katanya, kemudian menjadi bagian penting dari sejarah orang Aborigin.

Keadaan serupa berlaku saat ini, di mana produsen kerbau melihat meroketnya harga daging sapi dan meningkatnya jumlah kerbau liar sebagai peluang besar untuk memasok pasar Asia.

"Ini proposisi yang sangat menarik, karena kita bisa memiliki akses ke pasar itu, pendapatan ekspor, serta menjaga ketahanan pangan negara tetangga kita," katanya.

Ia mengatakan industri kerbau ini juga akan menyediakan lapangan kerja, kegiatan ekonomi, dan keuntungan ekonomi bagi penduduk asli.

Dawkins mengatakan bahwa pemusnahan kawanan kerbau liar harus digunakan sebagai upaya terakhir, mengingat meningkatnya profitabilitas pasar ternak saat ini.

"Kami prihatin dengan ancaman hama anjing liar dan babi liar. Mereka memperburuk masalah," katanya.

"Perlu dipastikan bahwa pemusnahan kerbau liar adalah pilihan terakhir," tambahnya.

Sama seperti Dawkins dan petani lainnya,fotografer DavidHancock sangat menghargai kerbau liar ini, terlepas dari dampaknya terhadap lingkungan.

Baca Juga: Menengok Kemeriahan Tradisi Larung Kepala Kerbau, Diikuti Ratusan Perahu Nelayan Jepara

"Dalam situasi domestikasi seperti yang terbukti di Asia, kerbau-kerbau itu bisahidup bersama keluarga petani, katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI