Seperti Apa Duit China Dibelanjakan di Pasifik? Mari Kita Periksa

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 08 Juni 2022 | 15:21 WIB
Seperti Apa Duit China Dibelanjakan di Pasifik? Mari Kita Periksa
Menteri Luar Negeri China Wang Yi, 2016. (ANTARA/Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Namun setelah penyelesaian tahap pertama pada tahun 2017, kebocoran terdeteksi dan tinjauan independen menemukan bahwa pipa sepanjang 17 kilometer perlu diganti.

Tahap kedua proyek sedang diselesaikan oleh perusahaan konstruksi McConnell Dowell, anak perusahaan dari perusahaan bernama Aveng yang bermarkas di Afrika Selatan.

Negara Federasi Mikronesia

Negara Federasi Mikronesia (FSM) adalah salah satu dari dua negara di Pasifik Utara yang mengakui China, sementara Palau, Nauru dan Kepulauan Marshall masih terikat secara diplomatik dengan Taiwan.

David Panuelo, Presiden FSM, kepada para pemimpin Pasifik lainnya memperingatkan bahwa kesepakatan yang diusulkan China adalah "selubung untuk agenda yang lebih besar".

"Terlepas dari seruan kami bahwa perubahan iklim merupakan satu-satunya ancaman keamanan paling nyata bagi kami, Visi Pembangunan Bersama mengancam kita ke era Perang Dingin baru, dan perang dunia yang paling buruk," katanya.

FSM berada dalam asosiasi bebas dengan AS. Posisi ini memberi AS kendali atas wilayah udara dan perairan sebagai imbalan bagi bantuan dana, pertahanan, dan akses ke layanan sosial AS untuk Mikronesia.

Pada saat yang sama, FSM telah menjadi penerima manfaat dari duit China, lebih dari US$100 juta disalurkan ke negara itu selama 30 tahun.

Lowy Pacific Aid Map menunjukkan bahwa China telah memberikan AS$5 juta per tahun dari 2017 hingga 2025, serta hibah tunai AS$2 juta untuk dana perwalian negara itu.

China juga telah mendanai proyek jalan, jembatan, dan kompleks pemerintah negara bagian di negara tersebut.

Baca Juga: Menlu Wang Yi: China Dukung Indonesia Jalankan Tugasnya sebagai Tuan Rumah KTT Bali

"Apa yang kami lakukan di negara kepulauan ini adalah membangun jalan dan jembatan, bukan meningkatkan kehadiran militer," kata Menlu Wang pekan lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI