Ketua DPRD Kab Solok Dodi Hendra mengecam Babiambo dengan mengatakan jika rumah makan itu sama saja menghina masyarakat Sumatera Barat.
Ia menegaskan tidak mempermasalahkan rumah makan yang menjual masakan aneka olahan daging babi, asalkan tidak memakai embel-embel 'Padang'.
4. Pendapat Para Tokoh Publik Lainnya
Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat (Sumbar) juga dibuat geram dengan adanya menu masakan Padang nonhalal yang menjual produk dengan bahan dasar daging babi. Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar menilai, masyarakat Minang sangat tersinggung.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengingatkan pengusaha resto Padang yang menyediakan menu olahan daging babi agar bisa memperhatikan perasaan berbagai pihak.
Meski begitu, Riza sendiri tidak melarang adanya kreativitas yang datang dari masyarakat termasuk daging babi yang dimasak dengan bumbu khas Minang.
Dalam hal ini, anggota DPR RI Fadli Zon juga menyatakan bahwa memasukkan daging babi ke menu masakan padang bisa melukai perasaan orang Minang.
"Kuliner Minang/Padang dikenal sebagai kuliner halal. Apalagi prinsip orang Minang 'adat bersendi syarak, syarak bersendi Kitabullah'," tulis Fadli Zon di akun Twitternya pada Jumat (10/6/2022).
Terakhir, Ketua DPP Ikatan Keluarga Minang yang juga Anggota DPR RI, Andre Rosiade meminta pemilik restoran Bambiambo untuk mengubah nama seiring polemik yang ditimbulkan dan tidak lagi memakai kata Minang atau hal lain bermakna serupa.
Baca Juga: Geger Masalah Rendang Babi, Ini 4 Fakta Tentang Menu Rendang yang Jarang Diketahui
5. Pemilik Babiambo Meminta Maaf