Sementara para warganet yang mendukung:
"Keliatan amat odong-odongnya. keliatan ga pernah pake sarung, ga pernah pake peci, ngedadak kaya orang sarungan dan pecian heheheh," tulis @asl*****aaa.
"Orang-orang yang menolak biasanya mereka beda aliran," tambah @rahm******079.
"Lah dia diundang kenapa loe yang nolak," kata @mu*****ay83.
4. Bukan Penolakan Pertama
Sebenarnya, bukan kali ini saja acara UAS mendapat penolakan. Bahkan, pada pertengahan Mei lalu, publik digegerkan dengan penolakan acara UAS di Singapura. Penolakan dikonfirmasi langsung oleh Kemendagri Singapura.
Melalui laman resminya, Kemendagri Singapura menjelaskan, penolakan UAS tak lepas dari sosok UAS yang kontroversial atas apa yang disampaikan dalam ceramah.
"Somad (UAS) dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura. Misalnya, Somad ceramah bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'," pernyataan Singapura dalam laman resmi Kemendagri Singapura.
"Dia (UAS) juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal "jin (roh/setan) kafir”.Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai "kafir" (kafir)," lanjut dalam pernyataan tersebut.
Apa yang diketahui Singapura tentang UAS kemudian menjadi dasar penolakan masuk ke Singapura. UAS ditolak bersama enam orang rombongan yang berangkat melalui jalur laut dari Batam.