Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Berlanjut Setahun ke Depan

SiswantoABC Suara.Com
Rabu, 22 Juni 2022 | 13:08 WIB
Kekurangan Pekerja di Bandara Australia Diperkirakan Berlanjut Setahun ke Depan
Bandara di Australia mendeteksi 2 penumpang dari Afrika positif terinveksi varian Omicron [Foto: Antara]

Suara.com - Anda yang akan bepergian ke dan dari Australia harus bersiap-siap mengalami gangguan perjalanan karena berbagai bandara di Australia diperkirakan akan kekurangan pekerja mulai bulan Juli ini sampai setahun ke depan.

Sejak perbatasan antarnegara bagian dan internasional dibuka, bandara Australia sudah mengalami berbagai masalah seperti penerbangan yang tertunda dan dibatalkan, atau bagasi yang hilang di masa-masa sibuk seperti liburan Natal dan libur peringatan ulang tahun Ratu Elizabeth.

Salah satu bandara tersibuk di Australia, Bandara Sydney sedang, mencoba mengisi lowongan untuk 5 ribu pekerja, setelah di masa pandemi mereka harus memberhentikan sekitar 15 ribu orang.

CEO Bandara Sydney, Geoff Culbert, mengatakan kepada ABC, mereka saat ini kesulitan untuk mendapatkan pekerja sekarang ini untuk mengisi kekurangan pekerja menjelang masa libur sekolah di bulan Juli.

"Saya tidak mau berpura-pura," katanya.

"Sekarang ini keadaannya sangat menantang. Kami akan tetap mengalami kekurangan staf di musim liburan Juni-Juli. Kami berusaha sebaik mungkin untuk menanganinya

"Saya kira bandara akan mengalami kesulitan mendapatkan karyawan baru selama 12 bulan ke depan."

Bandara Sydney meminta penumpang domestik untuk tiba dua jam dan penumpang internasional tiga jam sebelum penerbangan mereka untuk mengantisipasi kemungkinan adanya antrean panjang.

Di banyak bandara di dunia terjadi peningkatan antrean dengan semakin banyaknya jumlah pelancong.

Baca Juga: Wisata ke Australia Semakin Mudah, Batik Air Resmikan Rute Bali-Melbourne-Bali dan Bali-Brisbane-Bali

Penumpang mengkritik maskapai di media sosial

Di media sosial, penumpang sudah menyampaikan kritik mereka terhadap maskapai penerbangan seperti Qantas tentang penundaan penerbangan, pembatalan, bagasi yang hilang, antrean yang panjang di bandara, kesulitan untuk menelepon maskapai, dan aturan penerbangan yang rumit.

ABC berbicara dengan penumpang maskapai Qantas dan Virgin yang kehilangan bagasi mereka sejak bulan April.

"Saya sudah menghubungi Virgin beberapa kali dan mereka selalu mengatakan hal yang sama: 'ya bagasinya segera diantar', namun sampai sekarang belum datang juga," kata Clinton Press.

Clinton juga mengatakan tidak puas dengan jumlah uang kompensasi yang ditawarkan Virgin.

Virgin menolak untuk diwawancarai dan mengatakan sedang bekerja keras untuk membantu para penumpang mereka.

Penumpang Qantas, Kevin Burke, yang sudah lama menjadi pelanggan maskapai tersebut terbang dari Darwin ke London dengan beberapa kali koneksi pesawat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI