Namun dengan menghilangnya generasi tua Australia, sensus juga menunjukkan negara ini mendapatkan generasi baru, baik melalui kelahiran maupun migrasi.
Lebih dari satu juta imigran tiba di Australia antara awal 2017 hingga Agustus 2021. Namun imigrasi mengalami perlambatan sejak pandemi COVID-19.
Lebih dari 4 di antara 5 imigran tiba di Australia sebelum pandemi, sementara hanya 16 persen yang tiba pada 2020 dan 2021.
Kaum imigran ini paling banyak datang dari India, disusul yang datang dari China.
Dalam lima tahun terakhir, imigrasi telah membawa dampak dalam jumah penduduk Australia yang memiliki kaitan langsung dengan negara lain.
Saat ini hampir separuh dari penduduk menyatakan memiliki setidaknya salah satu dari orangtuanya yang kelahiran luar negeri.
Pada awal abad 21, jumlahnya hanya 40 persen.
Hasil sensus lainnya menunjukkan perubahan keberagaman dalam agama.
Dua dekade lalu, lebih dari dua pertiga penduduk Australia mengaku sebagai penganut agam Kristiani. Hanya 15 persen yang mengaku "tidak beragama".
Baca Juga: Remaja Australia Kecanduan Nikotin di Tengah Maraknya Pasar Gelap Vape
Pada tahun 2021, proporsi penduduk yang mengaku "tidak beragama" telah meningkat dua kali. Jumlahnya mendekati jumlah seluruh penganut agama Kristiani.
Kemudian untuk yang pertama kalinya, sensus mengungkapkan kondisi kesehatan jangka panjang dari penduduk Australia.
Lebih dari seperempat penduduk mengaku memiliki setidaknya salah satu dari isu kesehatan jangka panjang seperti radang pensendian, asthma, masalah ginjal, dan kesehatan mental.
Sebanyak 6 persen penduduk mengaku memiliki dua kondisi kesehatan dan 3 persen mengaku memiliki tiga kondisi kesehatan.
Namun tentu saja proporsinya semakin meningkat sejalan dengan pertambahan usia. Hanya 21 persen penduduk usia di bawah 65 yang mengaku memiliki satu atau lebih kondisi kesehatan.
Sementara ada 58 persen penduduk berusia 65 ke atas yang mengaku memiliki satu atau lebih kondisi kesehatan.