Sejumlah ternak yang ia miliki, tidak ada yang terkena PMK.
Meski begitu, sulitnya penjualan dikhawatirkan, ternaknya lama-lama terserang PMK.
"Ya, sekarang belum kena. Takut belakangan terkena juga. Rugi malah yang didapat. Sebab, pembeli sekarang ngajeni (milih-milih). Mau yang sehat," tutur Hasyim.
Hal senada juga diungkap oleh Lailatul Qodar, salah satu pedagang yang juga asal Besuk.
Adanya PMK menyebabkan sejumlah pembeli enggan membeli ternak.
Para pembeli lebih membeli dari orang yang memang sudah dipercaya dan dikenal.
"Rata-rata pembeli yang pernah ambil ke saya datang lagi. Kalau pembeli baru, masih belum ada. Sekarang, dari sekitar 60 ekor kambing dan domba yang saya siapkan untuk hari raya kurban baru 25 yang terjual," kata Lailatul Qodar.
Ia menuturkan, sulitnya pembeli disebabkan dari maraknya isu daging yang terserang PMK tidak sehat.
Bahkan ada kabar, saat hewan ternak yang terserang PMK disembelih, dari dalam tubuhnya keluar ulat.
Baca Juga: Idul Adha di Tengah Wabah, MUI Tegaskan Hewan dengan Gejala Ringan PMK Sah untuk Kurban
Hal ini menurutnya juga mempengaruhi minat pembeli domba dan kambing.