Sayur dari Kebun: Warga Indonesia Ini Tak Terdampak Inflasi Australia

SiswantoABC Suara.Com
Selasa, 05 Juli 2022 | 02:00 WIB
Sayur dari Kebun: Warga Indonesia Ini Tak Terdampak Inflasi Australia
Ilustrasi sayuran (Unsplash.com/ IƱigo De la Maza)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Tapi tetap lebih menguntungkan kalau punya panel surya seperti ini. Kalau tidak mungkin biayanya sudah di atas 100 atau 200-an dolar."

Permintaan panel surya meningkat

Saat ini, banyak orang Australia aktif melirik pola hidup ramah lingkungan.

Dewan Energi Bersih Australia mengatakan bisnis yang adalah anggota mereka melaporkan kenaikan minat pembelian panel surya sebanyak 50 persen.

"Berita media seputar kenaikan biaya listrik dan ancaman gangguan ketersediaan listrik baru-baru ini tampaknya mendorong peningkatan minat ini," ujar Kate Thornton, kepala organisasi tersebut.

PowerHousing, organisasi yang menangani perumahan masyarakat dengan mengembangkan dan mengelola perumahan yang terjangkau, melaporkan bahwa hampir 8 juta rumah di Australia tidak hemat energi.

Rumah seperti ini menimbulkan emisi karbon dalam jumlah yang signifikan di Australia.

Henry Michael Pattie yang bekerja sebagai konsultan manajemen energi, mengatakan sekarang adalah waktu yang ideal untuk mempertimbangkan panel surya.

Henry mengatakan keputusan untuk memasang panel surya dan baterai di rumahnya di Glen Osmond, Australia Selatan, telah membantunya menghemat setidaknya A$1.500 (Rp10 juta) setahun.

"Sekarang, ketika semua harga naik, saya masih bisa menabung," katanya.

Baca Juga: Warga Migran Berpikir untuk Meninggalkan Australia Karena Kenaikan Biaya Hidup

"Ini juga membantu mengurangi emisi karbon dari energi yang saya konsumsi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI