Banyak Negara Kekurangan Pangan Akut Gara-Gara Perang, Jokowi: Kita Harus Bersyukur Masih Ada Beras

Kamis, 07 Juli 2022 | 11:57 WIB
Banyak Negara Kekurangan Pangan Akut Gara-Gara Perang, Jokowi: Kita Harus Bersyukur Masih Ada Beras
Presiden Jokowi saat berpidato di acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 Tahun 2022 di Medan, Kamis (7/7/2022). (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden).

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengungkapkan banyak negara yang mengalami kekurangan pangan akut akibat adanya perang Ukraina dan Rusia. Namun ia meminta masyarakat Indonesia bersyukur karena tidak menggunakan gandum sebagai bahan pangan utama.

Awalnya Jokowi membeberkan isi percakapannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin soal stok gandum yang mereka simpan. Gandum yang disimpan Ukraina mencapai 77 juta ton.

Stok itu memang sengaja tidak diekspor Ukraina untuk pertahanan pangan di negaranya sendiri. Sementara di Rusia, terdapat 137 juta ton gandum yang sengaja ditahan Putin.

Akibat dari itu, Jokowi menyampaikan banyaknya negara yang terpengaruh akibat tidak ada ekspor gandum.

"Sekarang ini sudah mulai, karena barang itu tidak bisa ke luar dari Ukraina, enggak bisa ke luar dari Rusia, di Afrika dan beberapa negara di Asia sudah mulai yang namanya kekurangan pangan akut sudah mulai yang namanya kelaparan, bayangkan," kata Jokowi saat berpidato di acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 Tahun 2022 di Medan, Kamis (7/7/2022).

Atas situasi tersebut, Kepala Negara lantas mengajak masyarakat untuk bersyukur karena menggunakan beras sebagai bahan pokok utama untuk makan sehari-hari. Beras juga mudah didapat karena masih banyak petani yang memproduksinya.

"Kita ini harus betul-betul bersyukur bahwa negara kita diberikan pangan yang namanya beras utamanya tidak naik, harus kita syukuri betul," ujarnya.

Kendati demikian, Jokowi berharap masyarakat Indonesia juga bisa tetap waspada akan adanya ancaman krisis pangan global. Ia mengajak seluruh bupati dan wali kota untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong untuk menanam apapun yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pangan sehari-hari.

Ketersediaan pangan itu disampaikan Jokowi sangat penting terutama untuk gizi anak-anak.

Baca Juga: Mengintip Kesiapan Fasilitas H-1 Jelang Wukuf di Arafah

"Kalau anak-anak kita pintar-pintar cerdas, kita bersaing dengan negara lain itu mudah. Tapi kalau anak kita stunting gizinya enggak baik, nutrisinya enggak tercukupi, ah sudah, nanti ke depan bersaing dengan negara-negara lain akan sangat kesulitan kita."

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI