Ke Mana Habisnya Uang?

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 08 Juli 2022 | 04:00 WIB
Ke Mana Habisnya Uang?
Ilustrasi belanja sayuran. (Unsplash.com/Tara Clark)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

20%

Penitipan anak

10%

Lain-lain (Obat-obatan, layanan streaming, jalan-jalan)

5%

Tabungan

<5%

Catatan: Biaya adalah persentase perkiraan dari total pengeluaran bulanan

Suaminya bekerja paruh waktu di industri perhotelan dengan pendapatan variabel, yang dialokasikan oleh pasangan yang memiliki anak balita ini untuk bensin, bahan makanan, dan jalan-jalan setelah pengeluaran wajib dibayarkan.

Baca Juga: Perubahan Gaya Hidup Dorong Orang Tua Lebih Berperan dalam Keamanan Digital

“Saya sedang mengecek daftar belanjaan saya dan menemukan, ‘Oke, kami perlu sampo, kondisioner …,'" katanya.

"Kami tidak dapat membeli semuanya dalam satu kali belanja karena itu akan jadi terlalu mahal, sehingga saya harus menyisihkannya [untuk belanja selanjutnya]."

Kecelakaan mobil awal tahun ini yang tidak ditanggung oleh asuransi membuat keluarga ini terpaksa mengambil pinjaman yang tidak direncanakan dan beralih ke layanan 'beli sekarang, bayar belakangan' atau AfterPay ketika anggaran mereka tidak menumpuk di akhir bulan.

Keluarga ini mengandalkan pengembalian pajak untuk membantu mereka membayar utangnya, dan mengurangi agenda jalan-jalan yang mahal sambil mengalokasikan dana untuk layanan streaming sebagai cara yang lebih murah untuk "bersantai" di rumah.

“Kami menggunakan Netflix dan layanan semacamnya sebagai cara untuk melepas lelah daripada membayar tambahan A$100 (Rp1 juta) seminggu untuk pergi ke kebun binatang atau menonton film, atau pergi ke akuarium," kata Lauren.

Ini sekaligus mengantarkan kita ke tren pengeluaran anggaran kedua setelah kebutuhan hidup …

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI