Ada spekulasi bahwa Menlu beberapa negara dapat melakukan aksi walk out saat Menlu Lavrov dijadwalkan menyampaikan pidatonya.
Namun, Menlu Australia Penny Wong telah mengindikasikan bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan.
"Kami tentu bermaksud menggunakan pertemuan ini — bukannya meninggalkan pertemuan — jadi menggunakannya untuk menyoroti apa yang telah dilakukan Rusia," kata Menlu Wong.
Sementara Menlu AS, Anthony Blinken, diperkirakan akan menuntut negara-negara lain menekan Rusia untuk membuka kembali jalur laut dan mengizinkan ekspor pangan dari Ukraina, serta memperbarui peringatan ke China untuk tidak mendukung Rusia.
Menjelang pertemuan puncak Menlu G20, Menlu Jerman, Annalena Baerbock, juga menuntut Rusia tidak dibolehkan memanfaatkan forum ini sebagai panggungnya.
Seorang pejabat menyebut Jepang juga akan menyampaikan keprihatinannya tentang perang Ukraina, tapi menambahkan tidak ada keputusan tentang aksi walk out atas Menlu Rusia.
Rusia menyebut invasinya ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus", telah menyebabkan guncangan pada perekonomian global.
Blokade ekspor gandum Ukraina dan sanksi terhadap minyak dan gas Rusia telah mendorong krisis pangan di sejumlah negara dan lonjakan inflasi global.
Agenda hari Jumat termasuk pertemuan tertutup dengan Menlu negara G20 termasuk China, India, Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Kanada, Jepang, Afrika Selatan, serta pembicaraan bilateral di sela-sela forum.
Baca Juga: Delegasi G20 Kunjungi Desa Kutuh, Diajak ke Pura Hingga Membuat Canang
Menteri luar negeri Ukraina diperkirakan akan berbicara dalam pertemuan itu secara virtual.
ABC/Reuters
Diproduksi oleh Farid Ibrahim untuk ABC Indonesia.