Pasukan elit ini berhasil mendarat di Fak-Fak pada Mei 1962 dan terlibat pertempuran dengan pasukan Angkatan Darat Beland disana.
Pada 1964, ketika hubungan Indonesia dengan Malaysia sedang memanas, pasukan Resimen Pelopor ditugaskan dalam konfrontasi dengan negeri jiran tersebut.
Ketika itu, Resimen Pelopor ditugaskan untuk menyusup secara senyap ke pedalaman hutan tripos Kalimantan, untuk menyerang patrol lawan. Semua identitas anggota Resimen Pelopor pun disamarkan, mengingat misi yang mereka jalankan sangat rahasia.
Akibat serangan yang dilakukan oleh Resimen Pelopor, Malaysia akhirnya terpaksa meminta bantuan Inggris dan Australia. Untuk menghadapi Resimen Pelopor, Inggris sampai menurunkan dua pasukan elitnya, yakni SAS dan Gurkha Regiment.
Seakan tak cukup kuat untuk menghadapi Resimen Pelopor, dua pasukan elit Inggris tersebut masih mendapatkan bantuan pasukan elit dari Australia dan Selandia Baru.
Pertempuran itu berjalan dengan sengit, sehingga mengakibatkan 200 orang dari pasukan gabungan Inggris tewas.
Namun tak sedikit pula anggota TNI yang gugur dalam pertempuran itu. Peristiwa itu lalu membuka mata sunia tentang kekuaran militer yang dimiliki Indonesia.
Resimen Pelopor dibubarkan
Setelah kejatuhan Presiden Soekarno dan digantikan oleh Presiden Soeharto, Resimen Pelopor dibubarkan pada 1972 dengan berbagai alasan.
Baca Juga: Minta Kasus Penembakan Diungkap Transparan, Keluarga Almarhum Brigadir J: Banyak Kejanggalan
Namun pada 1975 mantan anggota pasukan Resimen Pelopor dimobilisasi dan dimasukkan dalam pasukan khusus Detasemen Alap-alap ketika persiapan Operasi Seroja di Timor-Timur.