Sedangkan soft campaign yang bersifat pencitraan perseorangan tidak diperkenankan.
"Kami tidak melarang, tetapi soft campaign itu untuk kepentingan partai bukan untuk pencitraan orang perorang," ujar Hasto.
Soft campaign bertujuan agar kader lebih membumi
Lebih lanjut, soft campaign yang hendak dilakukan oleh para kader harus berpijak pada tujuan untuk lebih membumi dan dekat pada rakyat.
"Itu soft campaign yang diperintahkan ibu ketua umum agar kepemimpinan partai dan kader partai itu betul-betul mengakar dan kuat, sehingga mampu menghadapi terjangan yang dahsyat sekalipun," terang Hasto.
Daerah asal harus menjadi prioritas utama
Terkait dengan larangan kampanye ke luar daerah asal kader, pihak PDIP menuntut agar para anggotanya harus memprioritaskan daerah yang dipimpinnya.
Dalam kasus ini, pihak partai berharap Ganjar lebih fokus untuk berkampanye di lingkup Jawa Tengah.
"Kami tidak ingin seorang kepala daerah itu tidak mengakar dan tidak menjadi pemimpin yang membangun legacy di wilyahnya dan kemudian lebih asyik bertindak keluar," tuturnya.
Baca Juga: Hari Anak Nasional 2022: Silat Bangau Putih Berbalas Silap Mata Jokowi
Bahkan, Hasto mengungkap pihak partai kerap melayangkan surat peringatan bagi beberapa kader PDIP yang ketahuan kampanye ke luar daerah, khususnya ke Ibu Kota.