Nilar Thein, istri Kyaw Min Yu, mengatakan ia tidak akan melakukan upacara pemakaman tanpa adanya jasad suaminya.
"Kita semua harus berani, bertekad keras dan kuat menghadapi segala ini," tulisnya di Facebook.
Keempat pria tersebut ditahan di penjara Insein di Yangon, di mana sanak keluarga mengunjungi mereka hari Jumat lalu, menurut keterangan saksi yang mengetahui masalah tersebut. Merekamengatakan petugas penjara hanya mengizinkan satu orang sanak keluarga berbicara dengan para tahanan lewat saluran video.
"Saya bertanya kepada mereka 'Mengapa kamu tidak memberitahu saya atau anak saya bahwa ini akan menjadi pertemuan terakhir,?'" kataKhin Win May, ibu Phyo Zeya Thaw kepada BBC Seksi Birma.
Junta militer tidak memberikan informasi apa pun mengenai eksekusi dalam berita malam harian hari Senin.
Kecaman internasional dan kemungkinan sanksi
Juru bicara junta militer Myanmar bulan lalu membela keputusan hukuman mati sebagai hal yang layak dilakukan dan mengatakanpelaksanaan hukuman mati juga dilakukan di banyak negara.
Namun pelaksanaan hukuman mati sudah mendatangkan banyak kecaman internasional.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dengan keras mengecam eksekusi tersebut dan menyerukan pembebasan segera terhadap seluruh tahanan yang ditangkap semena-mena tanpa alasan jelas.
"
"Termasuk PresidenWin Myint dan Penasehat Negara Aung San Suu Kyi," kata juru bicara PBB.
Baca Juga: Myanmar Dikutuk Tetangga Gegara Eksekusi Mati 4 Aktivis Demokrasi
"