Skenario untuk memasangkan antara ketua umum partai di KIB sebagai capres dan cawapres itu tentu bisa dilakukan. Mengingat KIB dengan gabungan suara tiga partai sudah mampu untuk mengusung sendiri capres dan cawapres mereka.
Di luar nama itu, Ujang berpendapat bahwa KIB bisa saja mengusulkan nama lain. Kekinian yang santer terdengar ialah Erick Thohir. Nama Erick muncul di internal PAN sebagai capres. PAN bahkan mengaku ingin melakukan koordinasi ke KIB perihal kemungkinan nama Erick untuk dipasangkan sebagai capres atau cawapres.
Kendati begitu, PAN belum memutuskan siapa figur yang ingin mereka usung. Nama Erick masih sebatas aspirasi di internal, belum final.
Erick yang juga menjabat Menteri BUMN di kabinet saat ini dinilai mampu dan sesuai kriteria KIB atas keinginan mereka memiliki capres untuk meneruskan legacy Jokowi.
"Erick Thohir bisa saja, misalnya Airlangga-Erick Thohir gitu. Airlangga capresnya, Erick Thohir cawapresnya mungkin-mungkin saja karena PAN kan juga mendukung Erick Thohir gitu,"
"Jadi Erick Thohir sebagai cawapresnya Airlangga, Airlangga capresnya itu bisa-bisa saja skenario seperti itu," ucapnya.
Cari Capres yang Bisa Lanjutkan Legacy Jokowi
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mulai intens melakukan pertemuan-pertemuan dalam menyongsong Pilpres 2024. Dari hasil pertemuan-pertemuan itu, tiga partai, yakni Golkar, PAN dan PPP sepakat akan mulai membicarakan siapa kandidat capres dan cawapres.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan pembicaraan lebih matang mengeni capres dan cawapres akan dilakukan KIB pasca peringatan hari kemerdekaan atau setelah tanggal 17 Agustus 2022.
Baca Juga: Nathalie Holscher Tak Mau Terima Harta Sule: Aku Bisa Cari Sendiri
"Nanti setelah 17 Agustus kita akan mulai bicara tentang identifikasi sosok yang diinternal KIB diaspirasikan oleh masing-masing parta," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2022).
Ia menyampaikan mengapa Agustus mulai berbicara soal capres lantaran berbarengan dengan momen Rakernas PAN dan Mukerns PPP. Di mana dalam acara tersebut masing-masing partai akan membuka siapa saja nama yang direkomendasikan untuk menjadi capres.
Sementara untuk Golkar sejauh ini telah menegaskan bahwa capres yang ingin mereka usung ialah Airlangga Hartarto selaku ketua umum.
"Jadi working team KIB yang diwakili oleh masing-masing fraksi akan melakukan pendalaman. Juga dalam melakukan pendalaman, akan meminta respons dari pemangku kepentingan di negara ini, seperti ormas agama, atau non agama. Tentu juga ya di lingkungan termasuk harus ada pengembangan komunikasi dengan parpol lain," tutur Arsul.
Kendati belum menyebutkan siapa saja nama yang akan masuk bursa capres dan cawapres di KIB, Arsul menegaskan bahwa sosok yang mereka cari ialah pemimlin yang bisa meneruskan warisan dari Joko Widodo selaku presiden pendahulu.
"Kami punya tekad yang sama bahwa siapapun paslon yang kita usung bisa meneruskan legacy dan program pemerintahan yang sekarang," ujar Arsul.