Suara.com - Polda Metro Jaya kini tengah menyelidiki temuan paket bantuan sosial (bansos) Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terpendam di lahan tak jauh dari gudang JNE, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Adapun kasus tersebut dipegang oleh Subdit Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus.
Kombes Auliansyah Lubis selaku Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menegaskan, penyelidikan akan dilakukan dari hulu ke hilir. Artinya, pihak-pihak yang terlibat akan dikorek keterangannya.
"Yang namanya penyelidikan, mulai dari hulu sampai ke hilir semuanya nanti akan minta bantuan hukum untuk memberi keterangan ke kami," kata Auliansyah saat mengecek lokasi, Rabu (3/8/2022).
Saat ini, sejumlah saksi telah dimintai keterangannya. Hanya saja, Auliansyah enggan menyebut secara rinci soal jumlah orang yang diperiksa tersebut.
"Sudah ada beberapa orang (diperiksa). Kami masih meminta keterangan, mulai dari hilir ke hulu. Yang pasti nanti akan kami rangkai apa yang terjadi sebenarnya. Tapi yang terjadi hari ini, saya belum bisa memberi keterangan. Jadi saya minta waktu, mungkin nanti akan kami update," ujarnya.
Total 3,4 Ton Beras Dipendam
Auliansyah mengungkapkan, ada sebanyak 3,4 ton beras yang terpendam di lokasi tersebut. Data itu didapat polisi dari pihak JNE.
"Hasil sementara yang kami dapat dari keterangan JNE, itu 3,4 ton," sambungnya.
Auliansyah belum bisa memastikan apakah ada barang lain selain beras yang terpendam di lahan tersebut. Kekinian, pihaknya tengah memintai keterangan ahli guna memastikan hal tersebut.
"Kami juga akan meminta ahli supaya tidak ada permasalahan yang timbul di kemudian hari. Apakah itu hanya beras, atau ada yang lain, saya belum bisa jawab sekarang," ucap dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan pada Rabu (3/8/2022) besok. Nantinya, polisi akan melibatkan sejumlah pihak mulai dari Kemensos hingga Bulog.