China Merasa Perempuan Lebih Aman di Negaranya, Video Ini Membuktikan Sebaliknya

SiswantoABC Suara.Com
Sabtu, 06 Agustus 2022 | 01:00 WIB
China Merasa Perempuan Lebih Aman di Negaranya, Video Ini Membuktikan Sebaliknya
Ilustrasi China. [Javier Quiroga/Unsplash]

Namun dalam pernyataan kedua oleh pejabat lebih tinggi pada tanggal 21 Juni, mereka mengakui jika polisi tiba 28 menit setelah menerima laporan.

Saat polisi tiba para pelaku sudah melarikan diri dan ambulans datang untuk membawa para perempuan ke rumah sakit.

Pernyataan ini tidak menjelaskan mengapa keterangan polisi bisa berbeda-beda, tapi penyelidikan sedang dilakukan mengenai mengapa polisi lambat memberikan reaksi.

Seorang polisi senior juga telah dipecat.

Harian milik pemerintah China,Global Times, saat itu melaporkan Kepolisian Tangshan memberikan penyelidikan menyeluruh mengenai apa yang sudah terjadi.

Altman Peng,Dosen Mengenai Komunisme dan Feminisme di University of Warwick mengatakan Pemerintah telah menekan agar media lokal tidak memberitakan hal tersebut.

"Media lokal tidak bisa memberitakan masalah ini karena mereka secara langsung dikuasai oleh pemerintah lokal," katanya.

"Beginilah sistem kerja media di China."

Seorang wartawan yang berasal dari luar Tangshan berusaha memberitakan masalah ini, namun mengatakan dia mendapatkan perlakuan buruk dan sempat ditahan pemerintah setempat.

Baca Juga: MA dan FCFCOA Gelar Dialog Yudisial Hak Perempuan dan Anak Paska Perceraian

 Netizens di China merasa frustrasi dengan sikap tidak transparan dari polisi mengenai serangan Tangshan yang pertama, sebelum akhirnya muncul lagi video lain yang juga viral.

Polisi China tidak mengerti KDRT

Pada tanggal 11 Juli sebuah video yang mengejutkan juga menjadi viral.

Dari rekaman sebuah kamera CCTV di apartemen memperlihatkan seorang perempuan dan anak gadisnya ditarik paksa keluar dari rumah mereka oleh seorang pria.

Keesokan harinya polisi di kota Laiyang mengatakan video itu berhubungan dengan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di mana seorang perempuan disiksa secara seksual oleh mantan suaminya.

Video ini kembali mengangkat masalah kekerasan yang dialami para perempuan China.

Bulan Juli, China mengumumkan eksekusi terhadap pria yang membakar mantan istrinya Lamu, seorang vlogger terkenal Tibet di tahun 2020.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI