"Saya juga seorang perempuan dan kadang keluar rumah di malam hari. Saya tidak mengerti mengapa ada tindak kekerasan seperti itu bisa terjadi pada perempuan di jalanan," katanya.
Bagi Alice dan banyak perempuan China lainnya, reaksi dari pihak berwenang tidak memberikan bantuan atau dukungan, menandakan keselamatan mereka terancam baik, di rumah maupun di restoran.
Pernyataan yang berbeda-beda dari polisi menimbulkan dugaan bahwa kasus ini sengaja ditutup-tutupi.
Tanggal 12 Juni, dua hari setelah video tersebut ditonton lebih dari 68 juta kali di internet di China, polisi setempat mengatakan sembilan orang ditangkap terkait penyerangan tersebut.
Kantor polisi setempat, yang berjarak kurang dari dua kilometer dari restoran, mengatakan mereka tiba di tempat kejadian lima menit setelah mendapatkan laporan.
Namun dalam pernyataan kedua oleh pejabat lebih tinggi pada tanggal 21 Juni, mereka mengakui jika polisi tiba 28 menit setelah menerima laporan.
Saat polisi tiba para pelaku sudah melarikan diri dan ambulans datang untuk membawa para perempuan ke rumah sakit.
Pernyataan ini tidak menjelaskan mengapa keterangan polisi bisa berbeda-beda, tapi penyelidikan sedang dilakukan mengenai mengapa polisi lambat memberikan reaksi.
Seorang polisi senior juga telah dipecat.
Baca Juga: MA dan FCFCOA Gelar Dialog Yudisial Hak Perempuan dan Anak Paska Perceraian
Harian milik pemerintah China,Global Times, saat itu melaporkan Kepolisian Tangshan memberikan penyelidikan menyeluruh mengenai apa yang sudah terjadi.