Namun perempuan berusia 28 tahun tersebut mendapat pemberitahuan jika permohonan di dalam negeri akan lebih cepat prosesnya dibandingkan permohonan dari luar negeri, itulah alasan ia kembali ke Adelaide awal Juni lalu.
"Status permohonan saya berubah dari 'luar negeri' menjadi 'dalam negeri", katanya.
"Ini berarti saya terdampak oleh kebijakan baru tersebut."
Dia mengatakan sudah ditolak untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah universitas di Sydney karena status visanya masih bersifat sementara.
"Saya hanya bisa menjadi guru pengganti untuk TK dan sekolah dasar sekarang," katanya.
"Tanpa visa 190, saya tidak bisa mengejar pekerjaan yang saya hendaki."
'Tidak ada perubahan prioritas'
Presiden Migration Institute of Australia, Julie Williams, mengatakan dia bisa mengerti perasaan para pemohon visa dari dalam Australia.
Namun ia mengatakan prioritas 'harus dilakukan sekarang ini".
Julie mengatakan Pemerintah Australia saat ini sedang mengalami kewalahan untuk melakukan pemeriksaan terhadap jumlah permohonan yang membludak setelah penutupan perbatasan akibat pandemi COVID-19.
Baca Juga: Sebut Australia Salah Satu Pendukung Pertama Kemerdekaan Indonesia, Penny Wong: Kami Sangat Bangga
"Tidak ada perubahan prioritas. Pemerintah hanya mencoba menambah jumlah tenaga kerja terampil dengan mendatangkan pekerja terampil dari luar negeri lebih cepat," katanya.
Kirk Yan, seorang agen migrasi di Melbourne, mengatakan memberikan prioritas bagi pengurusan visa yang diajukan dari luar negeri adalah alasan yang bisa diterima, karena saat ini pasar tenaga kerja di Australia sedang memerlukan peningkatan tenaga kerja dari luar negeri.
"Selama pandemi, permohonan dari dalam negeri mendapatkan prioritas dibandingkan pengajuan dari luar, di mana 80-90 persen visa yang disetujui selama masa ini adalah permohonan dari dalam Australia," katanya.
"Keuntungan dari permohonan dari dalam negeri adalah mereka sudah memiliki visa sementara ketika mengajukan permohonan visa permanen, sehingga memungkinkan mereka bekerja di Australia dan mendapatkan fasilitas kesehatan."
Akankah ini membuat migran enggan datang?
Namun Kirk memperingatkan Pemerintah Australia juga perlu menyeimbangkan pengurusan permohonan dari luar dan dalam negeri untuk menghindari kemungkinan migran di masa depan enggan datang.
"Pemerintah harus mempertimbangkan penyelesaian permohonan dari dalam Australia yang sudah menunggu terlalu lama," katanya.