Matra Gelar Pagelaran Budaya dan Doa Bersama untuk Kemajuan dan Kemakmuran Bangsa

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 05 September 2022 | 12:53 WIB
Matra Gelar Pagelaran Budaya dan Doa Bersama untuk Kemajuan dan Kemakmuran Bangsa
Masyarakat Tradisi Yogyakarta (Matra) menggelar pagelaran budaya dan doa bersama untuk kemajuan dan kemakmuran Bangsa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masyarakat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tergabung dalam Masyarakat Tradisi Yogyakarta (Matra) menggelar pagelaran budaya dan doa bersama untuk kemajuan dan kemakmuran Bangsa.

Dalam doa mereka, terselip juga permohonan agar Indonesia diberi pemimpin yang baik, cinta rakyat, nasionalis, dan membawa kemajuan.

Prosesi budaya serta doa diikuti oleh sekitar 200 orang di kawasan Tugu Pal Putih atau Tugu Yogyakarta, Jalan Jenderal Sudirman, Gowongan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.

Koordinator Acara, Totok Ispurwanto mengatakan, Ganjar saat ini lebih dikenal sebagai gubernur Jateng yang kreatif, berhasil membangkitkan partisipasi masyarakatnya, tegas pada penyelewengan, serta sarat dengan inovasi kemajuan. Namun sebenarnya ada sisi Ganjar yang tak mungkin dilupakan warga Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kala itu sebagai anggota DPR RI Komisi II, Ganjar Pranowo berada di garda terdepan dalam mempertahankan Yogyakarta sebagai daerah istimewa.

Ganjar pula yang punya andil besar dalam penyusunan hingga pengesahan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 yang menegaskan keistimewaan Yogyakarta sebagai provinsi yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Kami masyarakat tradisi Yogyakarta pada hari ini mengadakan gelar budaya dan ritual sebagai ungkapan doa meminta keutuhan dan kemakmuran Bangsa ini. Juga sekaligus ucapan terima kasih untuk Mas Ganjar Pranowo, agar beliau selalu mendapatkan kekuatan, semangat di dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai pemimpin di Jawa Tengah," kata Totok usai prosesi doa di lokasi.

Totok menjelaskan, perjuangan mempertahankan keistimewaan Yogyakarta ditempuh melalui dua jalur, yakni jalur diplomasi dan jalur gerakan kerakyatan. Kala itu, Ganjar memperjuangkan keistimewaan Yogyakarta melalui jalur diplomasi dalam kapasitasnya sebagai wakil rakyat.

"Tanpa mengurangi peran dari komponen masyarakat lain, yang kami saksikan, yang nyata di lapangan, Bapak Ganjar ini secara konsisten, secara berani, langsung memberikan kontribusi yang sangat besar," ucapnya.

Baca Juga: Mengenal dan Memahami 'Rurun', Identitas Sapaan Marga Karo yang Unik

Masyarakat Yogyakarta, kata Totok, tidak akan lupa akan jasa Gubernur Jateng dua periode tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI